Find Us On Social Media :

Niat Hati Ingin Berjualan Air Panas, Nenek Lasmi Justru Ditinju oleh Satpam Rumah Sakit hingga Bibirnya Pecah, Begini Respons Pihak Rumah Sakit

By Mahdiyah, Kamis, 9 September 2021 | 06:25 WIB

Nenek Lasmi yang ditinju oknum satpam RSAM Lampung.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Peristiwa tragis dialami oleh nenek Lasmi (50), seorang penjual air panas di RSAM Lampung.

Niat hatinya untuk berjualan justru menuai nasib tak mengenakkan.

Mengutip TribunLampung.co.id pada Rabu (8/9/2021), nenek Lasmi justru mendapat tinjuan dari oknum satpam rumah sakit.

Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (7/9/2021).

Hal itu bermula ketika nenek Lasmi berjualan di dalam halaman rumah sakit.

Namun, oknum satpam (IM) justru mendekatinya dan melarang nenek Lasmi untuk berjualan.

Saat nenek Lasmi ingin mengembalikan termos milik keluarga pasien, ia justru ditinju oleh oknum satpam tersebut.

Baca Juga: Peluk Nisan Bertuliskan Nama Anaknya, Ibunda Yasa Melepas Kepergian Sang Putra yang Tewas Ditinju Kawan

Mengutip KOMPAS.com pada Rabu (8/9/2021), nenek Lasmi mengaku mengalami luka pecah di bagian bibirnya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengaku diusir dengan kalimat kasar oleh oknum satpam tersebut.

"Dia malah bilang, ‘Nggak ada urusan, pergi. Nanti saya lempar termos ini’, katanya. Terus saya dipukul pakai tangan kanan, bibir saya sampai pecah," ujarnya.

Hal ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak.

Namun, pernyataan mengejutkan justru datang dari Manajemen Rumah Sakit Abdul Moeleok (RSAM), Lukman Pura.

Pihaknya telah meminta maaf atas kejadian tersebut.

Namun, Lukman mengatakan bahwa tindakan satpam yang meminta pedagang untuk keluar dari rumah sakit adalah tindakan yang tepat.

Baca Juga: Ibu Kandung Ditinju Suami Lantaran Dituding Suka Main Serong dengan Mantan Menantu, Sang Putri Malah Ikut Tusuk Korban Pakai Gunting Tajam karena Terbakar Cemburu

Hal itu, menurutnya, dapat menyebabkan penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah sakit.

"Seorang ahli jantung, perawat jantung, terkontaminasi oleh kunjungan tipikal nenek ini. Dia (pedagang) yang membawa infeksi kepada perawat saya. Perawat jantung saya, pengalaman 30 tahun, mati oleh kunjungan Nenek ini," ujarnya.

Ia juga telah meminta seluruh petugas keamanan untuk tidak mengijinkan pedagang masuk ke rumah sakit.

"Semua akses kita tutup. Biarkan kami yang berkorban dan terhormat ini, satu lawan satu dengan penyakit ini (Covid-19)," lanjutnya.

"Satpam saya sudah bekerja lama dan tahu aturan. Jadi, jika pengunjung dan pedagang merasa tidak nyaman, mohon maaf, itu sudah sesuai aturan," sambung Lukman.

 

(*)