Find Us On Social Media :

Merinding! Inilah Pesan Terakhir Penghuni Lapas Tangerang Kepada Ayahnya Sebelum Tewas dalam Kebakaran Dahsyat

By Citra Widani, Kamis, 9 September 2021 | 15:31 WIB

Nusrin, orang tua dari Rezkhil Khairi yang menjadi satu dari 41 korban tewas dari kebakaran maut di Lapas Kelas 1 Tangerang, Kota Tangerang, Banten pada Rabu (8/9/2021)

Ia mendengar suara seseorang tertawa dan mengobrol asyik bak tak terjadi apa-apa.

"Memang saya lihat di kamar itu ramai banget banyak orang malah ketawa-ketiwi."

"Kelihatan di selnya itu ramai ya," cerita Nursin.

Rezkhil yang biasanya menghubungi keluarga selama 15-30 menit, mengaku rindu dengan adik-adiknya.

"Nelpon lama, bisa setengah jam, 15 menit. Dia bilang kangen adik- adik," ucap Nursin.

Bak petir di siang bolong, Nursin mengaku telah mendengar berita kebakaran pada pukul 09:00 WIB.

Ia pun langsung bergegas guna mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kabar buah hatinya.

"Awalnya lihat berita ada kabar jam 09.00 WIB."

Baca Juga: Miris! Lapas Tangerang Kebakaran hingga Tewaskan 41 Narapidana, 2 di Antaranya Ternyata WNA dari Negara-negara Ini

"Saya awalnya disuruh ke Rumah Sakit Polri, tapi saya mau ke Crisis Center dulu di sini (Lapas Kelas 1 Tangerang)," ucap Nursin.

Nursin mengungkapkan bahwa belakangan ini ia memiliki perasaan tak enak akan putranya itu.

"Feeling saya dua tiga hari ini, saya merasa kehilangan dia," kata Nursin.

Melansir Kompas.com, penyebab kebakaran di Lapas kelas 1 Tangerang masih terus didalami.

Namun, berdasarkan olah TKP, polisi menemukan kabel yang terbuka di titik kejadian.

"Titik apinya satu. Di dalam titik api satu itu ada kabel kabel yang terbuka dan lain sebagainya."

"Apakah terbukanya (kebel) itu menjadi penyebab atau sebab terjadinya hubungan pendek. Ini yang perlu diuji," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.

Baca Juga: Sel Terkunci saat Api Berkobar hingga 41 Narapidana Tewas Terbakar di Lapas Kelas I Tangerang, Ini Kata Menkumham Yasonna Laoly

(*)