Find Us On Social Media :

Wanita ini Tidak Bisa Jadi Ketua PKK Seumur Hidup Meski Suaminya Menjabat Sebagai Gubernur, Ini Alasannya!

By None, Selasa, 14 September 2021 | 15:31 WIB

Noor Lizah, istri mantan Gubernur Kepri

Karena perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya, orang-orang menilai mereka sebagai pasangan yang aneh.

Nurdin Basirun mengaku sempat malu mengakui perasaannya dan tak tahu cara mengungkapkan perasaannya.

Hingga pada akhirnya di tahun 1982 Noor Lizah dan Nurdin Basirun menikah.

Karena dorongan sang istri, Nurdin Basirun melanjutkan studi hingga mendapatkan gelar master dalam bidang komunikasi dan doktor administrasi negara.

Baca Juga: Kini Bertahta Jadi Ketua PKK Solo Sekaligus Istri Wali Kota, Selvi Ananda Dipuji Habis-habisan Gegara Tampil Anggun dengan Rambut Terurai saat Kunjungan Kerja, Netizen : Kenapa Sih Auranya Selalu Mempesona

3. Ditolak menjadi pemimpin PKK karena status warga negara

Mengingat Noor Lizah merupakan WNA, membuatnya tak bisa menjadi pemimpin Gerakan Kesejahteraan Keluarga Provinsi atau PKK yang biasa diberikan pada ibu gubernur.

Meski begitu, Noor Lizah mengaku tak masalah dengan hal tersebut.

"Saya bangga menjadi orang Singapura. Saya ingin melakukan lebih banyak hal untuk orang-orang di sini (Kepulauan Riau) untuk aktivitas kemanusiaan, tidak masalah dari negara mana Anda berasal atau paspor mana yang Anda pegang," ungkap Noor Lizah.

4. Keturunan Kerajaan Melayu di Meral

Nenek dari Noor Lizah memiliki hubungan kerajaan di Meral, sebuah distrik kecil di lepas Karimun yang saat itu menjadi pusat kekuasaan pulau tersebut.

Sang nenek melanggar kebiasaan dengan menikahi rakyat jelata, maka akhirnya mereka mengungsi ke Singapura.

Pada akhir 1970-an, orang tua Noor Lizah kembali ke Karimun untuk mencari keluarganya.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Noor Lizah, WNA Istri Gubernur Kepulauan Riau yang Tak Pernah Bisa Jadi Ketua PKK Seumur Hidupnya