Find Us On Social Media :

Dituding Sebagai Otak Pembunuhan dan Pengeboman Model Cantik yang Jadi Simpanannya, Eks PM Malaysia Ini Siap 'Sumpah Laknat'

By Rissa Indrasty, Minggu, 26 September 2021 | 20:22 WIB

Model Cantik Diduga Simpanan PM Malaysia yang Dibunuh dan Jasadnya Diledakkan dengan Bom hingga Jadi Serpihan Gegara Jadi Saksi Kunci Kejahatan

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Model cantik asal Mongolia bernama Altantuya Shaariibuu mengalami nasib nahas.Dimana Altantuya diculik dan di tembak sebanyak dua kali hingga mati oleh para penculiknya.Tak sampai di situ, jasad Altantuya juga sengaja dimusnahkan dengan dibom hingga hancur berkeping-keping.Seperti yang diketahui, Altantuya bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa dan model paruh waktu.Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Baca Juga: Tragis, Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia ini Dibunuh dan Tubuhnya Diledakkan dengan Bom!

Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib ia malah diculik, dibunuh, hingga dibom.Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini.Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia karena ia menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene, untuk alasan itu diduga ia dibunuh.Juga banyak yang meyakini dengan dibunuhnya Altantuya untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009 karena wanita itu bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam ScorpeneVersi lain menyebutkan istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena cemburu suaminya selingkuh.Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib keburu menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009.

Baca Juga: Fatal Banget! Mantan DPRD di NTT Nyaris Kehilangan 10 Giginya Gegara Aksi Jahat Dokter Gadungan, Korban Alami Pendarahan Gegara Diberi Bahan Ini

Baru pada tahun 2018 ini setelah Najib lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya untuk mengungkap kebenaran di balik dibunuhnya wanita tersebut.Namun, Najib Razak tampak mengelak tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya tersebut.Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Minggu (26/9/2021), Najib Razak mengaku siap melakukan "sumpah laknat" setelah dituduh perintahkan membunuh model Mongolia, Altantuya Shaariibuu.Dalam unggahannya di Facebook, Najib menyatakan dia akan melaksanakan sumpah itu di Masjid Jamek di Kampung Baru selepas shalat Jumat (20/12/2019)."Saya berniat menggelar sumpah laknat untuk membantah tuduhan yang dilayangkan dalam kesaksian Azilah Hadri," ujar Najib Razak.Dilansir Channel News Asia Rabu (18/12/2019), si pengucap sumpah siap menerima konsekuensi jika dia terbukti berbohong.Janji itu disampaikan Najib setelah kesaksian yang dilayangkan Azilah, mantan polisi yang diputus bersalah dalam pembunuhan Altantuya.Altantuya disebut merupakan kekasih Abdul Razak Baginda, analis politik yang sempat menjadi penasihat Najib pada 2000 sampai 2008.Dalam keterangan bertanggal 17 Oktober, Azilah mengungkapkan perintah untuk membunuh datang langsung dari Najib.

Baca Juga: Kesal sang Istri Kerap Dipaksa Ajukan Pinjaman Uang dari Pinjol, Pria di Tapanuli Utara Ini Tega Lakukan Hal Keji pada Kakak Iparnya

Azilah menerangkan, Najib memberikan instruksi untuk "menangkap dan membunuh" Altantuya pada 2006 silam.Politisi yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia (DPM) memandang Altantuya sebagai "mata-mata asing"."DPM menjawab 'tembak mati", dengan menunjukkan gestur seolah-olah dia melukai lehernya sendiri," kata Azilah dalam kesaksian tertulisnya.Azilah kemudian menanyakan lagi apa tujuan dari instruksi agar jenazah "si agen asing" dihancurkan dengan peledak.Najib kemudian menjawab langkah itu dilakukan untuk menutupi jejak, dengan peledaknya bisa diambil dari gudang persenjataan.Azilah menulis kesaksian itu sebagai bahan pertimbangan Pengadilan Federal agar menggugurkan hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya.Dia dan anggota polisi lainnya, Kopral Sirul Azhar Umar, diputus bersalah dan divonis mati pada Pengadilan Tinggi Shah Alam pada 2009.Vonis itu sempat direvisi Mahkamah Banding pada Agustus 2013, namun dipulihkan lagi oleh Pengadilan Federal Malaysia di 2015.Di tengah pengadilan kasasi itu, Sirul kabur ke Australia pada 2004, di mana Putrajaya tak bisa mengupayakan ekstradisi.Sebabnya, Parlemen Australia mempunyai perundang-undangan yang melarang adanya ekstradisi ke negara yang masih menganut hukuman mati.

Baca Juga: Nahas! Dikira Hewan Buruan di Hutan, Nenek 58 Tahun Jadi Korban Salah Tembak Tetangganya Sendiri, Begini Kondisinya Sekarang

(*)