Find Us On Social Media :

Ibunya Terima Jabatan Jadi Kepala Sekolah, Pria Ini Justru Berburu Keadilan Setelah Mengetahui Fakta Tak Terduga Tentang Sekolah Penempatan Ibunya

By Bella Ayu Kurnia Putri, Jumat, 1 Oktober 2021 | 11:37 WIB

Seorang guru dilantik menjadi Kepala Sekolah, namun sekolah penempatannya tidak ada.

Tetapi secara tak terduga sekolah tersebut pun usut punya usut tidak sama sekali ada.

"Namun, sementara pelantikan berlangsung nama ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas," ujarnya.

"Yang menjadi masalah disini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah warukapas kec. Dimembe, Kab. Minahasa Utara (sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua desa Warukapas)," ungkapnya.

Tak berhenti sampai di situ, ibu Azam kemudian pergi menuju ke BKD daerah setempat untuk menanyakan kejelasan sekolah penempatannya.

"Kemudian, tadi pagi (Selasa, 28/september-2021) ibu saya pergi ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah Minahasa Utara) untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi jawabannya sangat miris," ujarnya.

"Mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaannya. dan lanjutnya, ibu saya harus menunggu 2-3 bulan kedepan untuk pelantikan selanjutnya," imbuhnya.

"Pertanyaannya "SIAPA YANG MENCIPTAKAN NAMA SEKOLAH TERSEBUT? ADA APA DENGAN PEMERINTAH? ADA APA DENGAN BKD?" tulis Azam.

Baca Juga: Menyayat Hati, Usai Ditumbalkan Ibunya untuk Puaskan Nafsu Bejat Dukun Pesugihan, Sang Anak Trauma hingga Enggan Lanjutkan Sekolah

Azam menjelaskan bahwa ibunya juga telah memenuhi semua syarat untuk menjadi kepala sekolah.

"Berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, ibu saya sudah memenuhi syarat, ibu saya sudah berbakti selama 35 Tahun dan lulusan Sarjana Golongan IV A/Pembina," kata dia.

"Dan selalu mengajar di kelas 6 selama 30 Tahun lamanya, dan 5 Tahun di kelas 1 (tentunya tidak diragukan lagi ilmunya)," paparnya.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Azam mengatakan bahwa keluarganya sekarang menuntut keadilan.

Pasalnya, keluarga Azam beranggapan bahwa masalah ini adalah sebuah penghinaan kepada seorang guru.

"Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini," pintanya.

Kemudian mengutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Utara, Olfy Kalengkongan tidak menampik bahwa pelantikan tersebut memang benar adanya.

Baca Juga: Kepala Sekolah Minta Maaf Usai Heboh Video Orang Tua Siswa Protes SMKN 2 Padang yang Wajibkan Siswi Non Muslim Berjilbab, Kepala Dinas Pendidikan: Pasti Kita Evaluasi