Find Us On Social Media :

Cucunya Jadi Orang Nomor Satu di Jakarta, Begini Kisah Perjuangan Abdurrahman Baswedan yang Kini Dikukuhkan Jadi Pahlawan Nasional, Berikut Faktanya

By None, Jumat, 8 Oktober 2021 | 09:23 WIB

Cucunya Jadi Orang Nomor Satu di Jakarta, Begini Kisah Perjuangan Abdurrahman Baswedan yang Kini Dikukuhkan Jadi Pahlawan Nasional, Berikut Faktanya

Grid.ID - Cucu Abdurrahman Baswedan jadi orang nomor satu di Jakarta yakni Anies Baswedan.

Cucunya kini jadi orang nomor satu di Jakarta, begini kisah perjuangan Abdurrahman Baswedan yang kini dikukuhkan jadi pahlawan nasional.

Berikut fakta tentang kakek Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan.

Kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan dikukuhkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (8/11/2018).

Pengukuhan ini dilakukan di Istana Merdeka.

Dikutip dari Kompas.com, Anies mengatakan kakeknya diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Yogyakarta sejak 2010.

Ia juga menambahkan jika Abdruhhman Baswedan menghabiskan waku hidupnya di Yogyakarta.

Baca Juga: Momen Dirinya Oleng hingga Kecemplung Got Langsung Viral, Anies Baswedan Bagikan Cerita soal Hobi sambil Wanti-Wanti Netizen soal Masalah Ini

Abdurrahman Baswedan lahir di Surabaya pada 9 September 1908 dan wafat di Jakarta, 16 Maret 1986.

Pada zamannya, ia dikenal sebagai seorang pemberontak dari keturunan Arab.

Berikut fakta-fakta Pahlawan Nasional Abdurrahman Baswedan yang dihimpun oleh Tribunnews.com.

1. Pelopor Orang Keturunan Arab

Abdurrahman merupakan keturunan Arab yang turut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun peranakan Arab, ia memiliki logat khas bahasa Jawa Surabaya.

Ia menjadi pelopor bagi orang-orang keturunan Arab untuk ikut bersatu membantu perjuangan Indonesia.

Baca Juga: Harta Kekayaannya Naik 2 Kali Lipat Usai 3 Tahun Jadi Gubernur DKI Jakarta, Tengok Indahnya Rumah Anies Baswedan yang Jarang Tersorot, Kelewat Luas nan Mewah Sampai Dijadikan Tempat Salat Id

Ia mengajak keturunan Arab untuk menganut asas ius soli.

Dimana saya lahir, di situlah tanah air saya.

Abdurrahman berperan penting dalam menggerakkan pemuda keturunan Arab untuk ikut berpelang melawan Belanda pada masa revolusi.

2. Ditahan oleh Jepang

Abdurrahman Baswedan pernah ditahan oleh penjajah Jepang pada tahun 1942.

Ketika Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia, ia ditunjuk untuk membawa dokumen pengakuan tersebut pada tahun 1948.

Aburrahman mengorbankan keselamatannya karena saat itu ia memproleh hambatan dan gangguan yang cukup besar.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inailaihi Rojiun! Kabar Duka dari Dunia Musik Tanah Air, Inilah Sosok Penyanyi Legendaris Elly Kasim di Mata Gubernur DKI Anies Baswedan: Saya Mengenalnya Lebih ke Pribadi 

Abdurrahman tak kehabisan akal, ia menyimpan dokumen itu di dalam kaos kakinya.

Sampai pada akhirnya dokumen penting tersebut sampai di Indonesia dengan aman.

Lewat dokumen itu, Indonesia diakui sebagai negara merdeka secara penuh, baik de facto maupun de jure.

3. Jurnalis Menjadi Profesi Pertamanya

Ia mempelajari segala hal secara mandiri dan otodidak.

Begitupun dengan kemampuan menulis, hingga ia bertemu dengan wartawan keturunan Arab di Hindia Belanda, Salim Maskati.

Abdurrahman kemudian diangkat menjadi Sekertaris Jenderal PAI.

Baca Juga: Potretnya Lagi Asyik Makan di Warteg Viral Sampai Dijadikan Meme, Anies Baswedan Jawab Tantangan Makan 20 Menit dengan Cara Ini

Ia dinobatkan menjadi salah seorang dari 111 perintis pers nasional yang tangguh dan berdedikasi.

4. Menjadi Anggota BPUPKI

Abdurrahman merintis karier politiknya usai bergabung dengan PAI (Persatoean Arab Indonesia).

Kemudian ia diangkat sebagai anggota Chuo Sangi In (Dewan Penasihat Pusat).

Menjelang kemerdekaan, Abdurrahman dilibatkan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Selanjutnya, setelah merdeka, ia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Pada era republik baru, Abdurrahman Baswedan diangkat menjadi Menteri Muda Penerangan.

Baca Juga: Imbas Video Viral Anggota Dinas Perhubungan Nongkrong Santai di Warung saat PPKM Darurat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pecat 8 Anggota Dinas Perhubungan, Anies Baswedan: Tepat!

5. Menjadi Mubaligh

Abdurrahman juga menjadi seorang mubaligh pada masanya.

Lewat perkenalannya dengan KH. Mas Mansoer, secara lambat laun ia ikut berdakwah ke berbagai daerah.

Ia berdakwah melalui pidato dan tulisan-tulisannya yang termuat di majalah dan koran Islam, karena ia juga seorang jurnalis.

Abdurrahman juga pernah didapuk menjadi ketua Dewan Dakwah Islamiyah (DDI) Cabang Yogyakarta.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul, Fakta Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang Dikukuhkan Jadi Pahlawan Nasional

(*)