Find Us On Social Media :

Jadi Buronan Internasional Gegara Laporkan Grup di Facebook, Siswa Tangerang Ini Dibully Habis-habisan hingga Ungkap Fakta Mengejutkan

By Rissa Indrasty, Minggu, 17 Oktober 2021 | 12:09 WIB

Facebook

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Media sosial akan sangat berbahaya jika tidak digunakan dengan bijak.Seperti yang dialami oleh siswa dari Tangerang berinisial MS menjadi buronan netizen di seluruh dunia.Bahkan, kepala MS dihargai hingga 1300 dollar Amerika oleh beberapa orang.Dikutip dari Medium.com, kasus ini terjadi gara-gara sang siswa yang mengaku sebagai anggota dari Indonesian Reporting Commision (IReC) melaporkan grup Faceboook Crossovers Nobody Asked For (CNAF), Non Sense Memes dan beberapa grup lainnya.Akibat laporan IReC, grup meme facebook CNAF akhirnya dihapus paksa oleh pihak Facebook pada tangga 13 Mei 2019.CNAF sendiri merupakan salah satu grup meme Facebook terbesar yang berisi lebih dari 500.000 member aktif.Dikutip dari situs Know Your Meme, para netizen yang marah diketahui berhasil menemukan dalang dibalik penghapusan grup tersebut.Tak hanya nama, salah satu netizen dari Indonesia bahkan sampai berhasil membongkar keseluruhan identitas sang pelapor.

Baca Juga: Bikin Pilu, Ibu dari Korban Tragedi Susur Sungai di Ciamis Ini Ratapi Kepergian sang Putra: Dede Bangun, Ini Uang Buat Jajan

Admin IReC tersebut diketahui berasal dari Tangerang berinisial MS dan masih berusia 18 tahun.Dikutip Grid.ID melalui TribunStyle, Sabtu (16/10/2021), data pribadi MS kemudian disebar-luaskan habis-habisan dan dirinya dibully secara virtual hanya gara-gara perbuatannya melaporkan sebuah grup meme.Alasan para netizen ini marah ternyata tidak sembarangan.Gara-gara aksi nekat MS, grup meme kecil serupa ramai-ramai memutuskan untuk mengubah setingnya ke privasi atau rahasia dan mengeluarkan beberapa profil yang ketahuan berasal dari Indonesia.Tak hanya grup konten meme, di beberapa grup lain dengan konten pendidikan maupun grup untuk para pekerja lepas juga melakukan hal yang sama.Beberapa netizen Indonesia mengaku kalau dirinya sampai kehilangan pekerjaan mereka sebagai pekerja lepas gara-gara dikeluarkan dari grup-grup tersebut.MS pun menjadi rawan terkena persekusi karena data pribadi termasuk nama keluarga, data kependudukan, alamat rumah, hingga tempat dia bersekolah sudah tersebar luas.Semenjak kasus ini menjadi viral dan memicu kemarahan, sebuah page yang berjudul Teman-Teman Bulu Burung (TTBB) mengaku berusaha menemui MS dan mengamankannya dari persekusi nyata.TTBB mengaku sudah menemui MS dan keluarga mengenai hiruk pikuk yang terjadi dan berusaha menjadi penengah terkait kasus ini.

Baca Juga: Merasa Ada Unsur Kelalaian, Keluarga Korban Tragedi Susur Sungai di Ciamis Tuntut Tanggung Jawab Pihak Sekolah

Berdasarkan beberapa anggota yang menemui MS secara langsung, siswa berusia 18 tahun tersebut mengaku dirinya melaporkan beberapa grup meme facebook raksasa karena dianggap mengandung postingan SARA.Meski dengan alasan seperti itu, para netizen sepertinya masih marah dengan aksi MS.Hal ini dikarenakan dampak yang terjadi bagi beberapa netizen Indonesia yang mulai dianggap sebagai warganet 'toxic'.Kini, kasus ini disebut para netizen seluruh dunia sebagai 'The Great Zuccening of 2019'.

Baca Juga: Nasib Nahas Menimpa Anaknya, Ayah dari Siswi MTs Harapan Baru Ciamis Bongkar Gelagat Tak Biasa Putrinya Sebelum Tragedi Maut Susur Sungai, Begini Kisahnya

(*)