Find Us On Social Media :

Usai Jadi Buronan Internasional hingga Kabarnya Dipukuli Orang-orang, Siswa Tangerang Berusia 18 Tahun Ini Beri Klarifikasi dan Minta Maaf

By Rissa Indrasty, Minggu, 17 Oktober 2021 | 12:29 WIB

Pengakuan siswa Tangerang yang menjadi 'buronan' dunia karena melakukan report terhadap grup Facebook internasional

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Nasib apes harus dialami oleh siswa asal dari Tangerang berinisial MS.Dimana karena perbuatannya melaporkan grup di Facebook, MS menjadi buronan internasional dan mendapatkan kecaman netizen dari seluruh dunia.Bahkan, aksinya ini sampai masuk dalam pemberitaan media asing.siswa yang mengaku sebagai anggota dari Indonesian Reporting Commision (IReC) melaporkan grup Faceboook Crossovers Nobody Asked For (CNAF), Non Sense Memes dan beberapa grup lainnya.siswa berusia 18 tahun tersebut mengaku dirinya melaporkan beberapa grup meme facebook raksasa karena dianggap mengandung postingan SARA.Akibat laporan IReC, grup meme facebook CNAF akhirnya dihapus paksa oleh pihak Facebook pada tangga 13 Mei 2019.CNAF sendiri merupakan salah satu grup meme Facebook terbesar yang berisi lebih dari 500.000 member aktif.Dikutip dari Papermag.com, beberapa grup yang serupa dengan CNAF juga dikabarkan ikut dihapus paksa oleh Facebook.

Baca Juga: Jadi Sorotan Sejak Masuk 100 Wanita Berpengaruh Tingkat Dunia, Intip Potret Gaya Penampilan Dirut Pertamina yang Modis Abis Bak Anak Muda!

Hal ini sontak memberikan kemarahan bagi para member dan beberapa netizen yang senang dengan konten di grup meme tersebut.Tak hanya nama, salah satu netizen dari Indonesia bahkan sampai berhasil membongkar keseluruhan identitas sang pelapor.Admin IReC tersebut diketahui berasal dari Tangerang berinisial MS dan masih berusia 18 tahun.Dipantau Grid.ID dari beberapa grup Facebook, data pribadi MS kemudian disebar-luaskan habis-habisan dan dirinya dibully secara virtual hanya gara-gara perbuatannya melaporkan sebuah grup meme.Lantaran kericuhan yang disebabkannya melaporkan grup Facebook, MS pun membuat klarifikasi dan permintaan maaf.Dikutip Grid.ID melalui TribunStyle, Sabtu (16/10/2022), di akun Facebook-nya, diunggah video utuh klarifikasi MS terkait tindakannya melaporkan grup internasional hingga ditutup oleh Facebook."Saya sebagai pemimpin IReC sekaligus pemimpin IReC sekaligus orang yang melakukan (pelaporan), minta maaf sebesar-besarnya dari keluarga saya juga, atas kelakuan saya melaporkan pereport-an sampai grup itu dihapus," katanya dalam video tersebut.Selain itu, ia juga mengatakan dirinya sampai tidak bisa keluar dari rumah untuk menjaga keamanan dirinya.Sebab, tersebar foto dan video yang diduga memperlihatkan dirinya dipukuli.

Baca Juga: Bikin Pilu, Ibu dari Korban Tragedi Susur Sungai di Ciamis Ini Ratapi Kepergian sang Putra: Dede Bangun, Ini Uang Buat Jajan

Namun, MS memastikan kalau hal itu hoaks.Ia memastikan sejak kasusnya ramai diperbincangkan, dirinya memutuskan untuk tak keluar rumah."Foto dan video itu nggak benar. Atas saran yang lain, untuk menjaga keadaan kalau ada penyerangan, saya pagi sampai siang di rumah terus. Gak ada penyerangan itu gak ada, kalau ada video yang tersebar itu gak benar," ucapnya.MS mengaku pasrah dan tak bisa melakukan ganti rugi bila ada pihak yang merasa dirugikan atas tindakannya itu."Saya yakin diantara kalian bakal ada yang gak setuju juga, saya juga gak tau bisa ganti rugi atau enggak.""Tapi terlebih setelah saya lihat, akibat dari pebuatan saya, gak tahu gimana bertanggungjawabnya," ucapnya.Dirinya juga tak membayangkan kalau dampak dari tindakannya itu akan sebesar ini.

Baca Juga: Merasa Ada Unsur Kelalaian, Keluarga Korban Tragedi Susur Sungai di Ciamis Tuntut Tanggung Jawab Pihak Sekolah

(*)