Find Us On Social Media :

Terjun Langsung Tangani Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dokter Sumy Hastry Purwanti Temukan Petunjuk Emas

By Mahdiyah, Selasa, 19 Oktober 2021 | 15:15 WIB

Kolase Foto dr Summy Hastry dan Tenda Autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Dokter Sumy Hastry Purwanti diketahui ikut terjun langsung untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya, dokter Sumy Hastry Purwanti melakukan autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) pada Sabtu (2/10/2021).

Tak hanya itu, dirinya juga ikut melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalanjagak.

Pemeriksaan yang dilakukan di TKP tersebut diketahui dilaksanakan pada Minggu (3/10/2021) lalu.

Bahkan, dokter Hastry juga memasuki kamar korban Amalia Mustika Ratu.

Terlibatnya polwan pertama sebagai dokter forensik ini bertujuan untuk segera mengungkap kasus pembunuhan ini.

Pasalnya, dua bulan kasus ini berjalan, dalang pembunuhan ibu dan anak ini belum juga terkuak.

Baca Juga: Bak Jadi Pertanda Kepergian Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Menantu Tuti Suhartini Ternyata Sempat Lihat Hal Ini dalam Mimpi

Belum lama ini, dokter Hastry pun mengungkap hasil pemeriksaan autopsi yang ia lakukan.

Dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Selasa (19/10/2021), dokter Hastry mengungkap bahwa dirinya sudah menemukan petunjuk emas.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan,hasil autopsi ulang itu akan dicocokkan dengan bukti lain yang sudah didapat oleh polisi.

"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," lanjutnya.

Sebelumnya, Amalia diduga sempat melakukan perlawanan sebelum dibunuh oleh pelaku.

"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya. Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," lanjutnya.

Baca Juga: Fitnah lebih Kejam daripada Pembunuhan! Tetangga Sekaligus Wakil RT yang Sebut Kakek Suhud Kakek DJ dan Bohong Tentang Hal Ini Akhirnya Minta Maaf!

Tak hanya kuku, ia juga menjelaskan bahwa jari-jari korban juga diperiksa.

"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," sambungnya.

(*)