Find Us On Social Media :

Sering Dijadikan Pakan Ayam, Makanan Berlendir ini Laku Dijual dengan Harga Rp17 Juta per Kilo

By None, Kamis, 21 Oktober 2021 | 18:34 WIB

ilustrasi angulas atau bayi belut

Kelangkaan memainkan peran besar dalam melejitnya harga angulas.

Bendungan, degradasi lingkungan, dan penangkapan ikan yang berlebihan, mempengaruhi populasi anakan belut.

Semakin jarang angulas didapatkan, semakin mahal pula harganya.

Meski tidak memiliki rasa sama sekali, tetapi banyak orang yang penasaran untuk mencobanya sehingga berani membayar dengan harga mahal.

“Saya tidak akan membayar banyak untuk membelinya, makanan ini tidak memiliki rasa atau warna, tidak ada apa pun, mereka bahkan tidak berbau," kata Rodrigo García Fonseca, kepala koki dari restoran Basque yang terkenal di Madrid, pada BBC.

"Selada memiliki lebih banyak aroma, tetapi ada dua orang di sini yang memesan setengah kilo angulas, seharga lima ratus euro pada satu waktu."

Baca Juga: Derajatnya Terangkat Usai Diboyong Ruben Onsu ke Jakarta hingga Bisa Tampil Kece dengan Baju Jutaan Rupiah, Betrand Peto Ngaku Sempat Jualan Bakpao dan Berburu Belut Demi Ongkos Naik Angkot Rp 2 Ribu

"Beberapa orang yang memiliki uang suka menghabiskannya. Siapa yang tidak suka menjadi sombong?" tambahnya.

Sebagai gambaran rasanya, resep memasak angulas biasanya melibatkan menggoreng bawang putih dan cabai merah dalam banyak minyak zaitun dan kemudian menambahkan anakan belut ini.

Tetapi jika harga sekilo angulas sudah terlalu mahal, pada 2016 pelelangan sekotak anak belut terjual dengan harga 5.500 euro per kilo.