Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Nikita Mirzani baru-baru ini kembali heboh lantaran diduga melakukan penistaan agama.
Diwartakan Grid.ID sebelumnya, Nikita Mirzani dilaporkan oleh Perkumpulan Anti Diskriminasi Indonesia (PADI) atas dugaan kasus penistaan agama.
Kendati begitu, Nikita Mirzani justru tak takut dilaporkan karena memiliki bukti yang kuat bahwa dirinya tak bersalah.
Usai gegerkan sejagad raya dengan kasus penistaan agama, Nikita Mirzani kini kembali mendapat julukan pembuat onar oleh pendakwah kondang Tanah Air.
Bahkan, Nikita Mirzani disebut lebih pantas sebagai 'publik kegaduhan' ketimbang menyandang status publik figur.
Lagi-lagi terima tudingan buruk dari orang lain, Nikita Mirzani enggan menanggapi dengan repot.
Nikita Mirzani malah merespons dengan santai tapi menusuk soal sebutan barunya tersebut.
Hal tersebut terkuak dalam video tayangan Youtube Hitz Infotainment, Kamis (28/10/2021).
Sosok pendakwah kondang yang menyebut Nikita Mirzani adalah 'publik kegaduhan' yakni Ustaz Das'ad Latif.
Ketimbang panas dengan sebutan tersebut, Nikita Mirzani memberi jawaban santai tapi tajam karena tak mengenal sosok pendakwah yang mengoloknya.
"Namanya ustaz siapa? Das'ad Latif? Saya juga nggak kenal sama dia, tapi kalau dia pasti kenal saya," ujar Nikita.
Alih-alih pusing dengan sebutan 'publik kegaduhan', Nikita Mirzani menganggap Ustaz Das'ad Latif berbohong.
Tak hanya itu, Nikita Mirzani menegaskan bahwa dirinya layak disebut publik figur karena satu Indonesia pasti mengenalnya.
"Dia bohong kalau nggak kenal saya terus bilang saya publik kegaduhan. Saya publik figur, semua orang tahu," imbuh Nikita.
Meski begitu, Nikita Mirzani tak mau ambil pusing dengan sebutan pembuat onar dan ikut campur urusan orang.
Nikita Mirzani tetap mempertegas dirinya adalah publik figur yang berkecimpung di dunia hiburan selama ini.
"Tapi biasa lah, namanya orang berpendapat, terserah aja mau ngomong public enemy kek, publik kegaduhan, yang jelas saya adalah artis, publik figur, kalian tahu," tukas Nikita.
(*)