Find Us On Social Media :

Cuma Lima Ratusan tapi Rasanya Gurih-gurih Enyoy Bikin Nagih, Mulai Sekarang Tobat Makan Tahu Bulat yang Digoreng Dadakan, Dampaknya Mengerikan Bagi Kesehatan

By Annisa Dienfitri, Selasa, 2 November 2021 | 11:29 WIB

Ilustrasi pedagang tahu bulat

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - 'Tahu bulat, digoreng dadakan, lima ratusan, gurih-gurih enyoy', jargon itu tidak asing terdengar di telinga masyarakat kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Ya, penjual tahu bulat itu seringkali ditemukan menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling menggunakan mobil pick up.

Selain harganya murah, tahu bulat keliling ini terkenal dengan suara rekaman yang khas menyerukan jargon jualannya itu.

Penjual tahu bulat mengatakan bahwa suara yang diputar berulang-ulang ini ternyata merupakan rekaman suara pemiliknya.

"Itu bos saya yang ngerekam suaranya di kontrakan," kata seorang penjual tahu bulat, Ade, di Bogor, Sabtu (16/5/2016) seperti dikutip dari Kompas.com.

Ade mengatakan rekaman suara tersebut sudah dipakai sejak tahu bulat berkembang di daerah Cianjur.

Rupanya setelah berkembang di daerah Cianjur dan Sukabumi selama hampir dua tahun, para pedagang tahu bulat pindah ke wilayah Jakarta, Bogor, dan sekitarnya.

Imbas ekspansinya yang sudah menyentuh wilayah perkotaan, camilan tahu bulat pun jadi populer di kalangan masyarakat urban.

Baca Juga: Masih Mau Makan Tahu Bulat? Simak Dulu 5 Alasan Mengapa Jajanan Populer ini Tidak Baik Bagi Kesehatan!

Tak hanya harganya murah, tahu bulat yang berukuran satu kali suap itu juga memiliki rasa gurih yang bikin nagih.

Namun rupanya menyantap camilan tahu bulat menyimpan risiko yang cukup serius terhadap masalah kesehatan.

Mengutip Kompas.com dari Sajiansedap, dokter spesialis gizi klinik FKUI Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, menjelaskan risiko tersebut.

Setidaknya terdapat lima alasan tahu bulat tidak baik untuk kesehatan tubuh, yakni:

1. Minyak Panas

Makanan ini belum bisa dikatakan sebagai makanan sehat, seperti jajanan gorengan lain.

Pasalnya olahan tahu digoreng dengan minyak panas dalam jumlah yang banyak.

2. Minyak Berubah jadi Lemak Trans

Minyak yang berubah menjadi lemak trans ini akan membuat komposisi kimia dalam minyak menjadi berubah.

3. Memicu Kanker

Minyak trans memicu penumpukan lemak di pembuluh darah dan bahkan dapat memicu kanker.

Baca Juga: Bak Ditusuk Ribuan Pisau, Mutia Ayu Ceritakan Rasa Sakit Kepala yang Dialami Mendiang Glenn Fredly Karena Meningitis, Sebenarnya Apa Penyebabnya?

4. Hanya Boleh Dikonsumsi sebanyak Satu Persen

Minyak trans hanya boleh dikonsumsi sebanyak satu persen oleh manusia dari total kalori per harinya.

Kalau lebih, bisa jadi sumber penyakit.

5. Tidak Sehat

Tahu tentu merupakan makanan yang sehat, lebih sehat jika diolah dengan ditumis dan sedikit minyak.

Ditumis jauh lebih sehat dibanding tahu yang digoreng menggunakan minyak yang berulang kali dipakai.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Mendadak Masuk IGD Gegara Keracunan Makanan, Kekasih Deddy Corbuzier Ini Sampai Menyebutnya Mimpi Buruk, Simak Baik-baik 6 Gejala Keracunan yang Harus Diwaspadai!

(*)