Find Us On Social Media :

Viral Tukang Cukur Rambut Cabuli 5 Bocah dengan Diimingi Uang Rp 10.000, Ini 3 Tanda Anak yang Bisa Jadi Korban Kekerasan Seksual, Orangtua Harus Peka!

By Devi Agustiana, Selasa, 2 November 2021 | 15:31 WIB

Kenali tiga ciri anak yang berpotensi jadi korban kekerasan seksual.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Viral sejumlah anak menjadi korban pencabulan seorang pencukur rambut di Kecamatan Tapa, Bone Bolango, Gorontalo.

Mengutip Kompas.com, parahnya, para korban rata-rata berusia di bawah 13 tahun.

Korban diiming-imingi uang Rp 10.000 untuk menuruti nafsu pelaku.

Anak-anak tersebut juga diancam untuk tidak memberitahu kepada orangtuanya.

“Pelaku mengiming-imingi pangkas rambut gratis untuk anak-anak dan mendapat uang Rp 10.000,” kata AKBP Emile Reisitei Hartono, Selasa (2/11/2021).

Dari pemeriksaan polisi, pelaku (YS) setidaknya sudah mencabuli lebih dari lima anak di bawah umur.

Diperkirakan masih banyak korban sodomi yang belum diketahui atau melapor.

Baca Juga: Mantan Narapidana Kasus Pedofilia Ungkap 4 Ciri-ciri Predator Kejahatan Seksual Anak

Bahkan, dua korban masih dalam kondisi ketakutan dan psikisnya terganggu.

Maraknya kasus pelecehan anak di bawah umur ternyata sering melibatkan anak yang memiliki kondisi-kondisi tertentu.

Dijelaskan oleh Psikolog Kassandra Putranto pada Selasa (29/4/2014), ternyata berdasarkan hasil riset, paedofil sudah bisa memetakan ciri-ciri anak yang bisa menjadi korban.

"Perlu ditekankan bahwa predator paedofil memilih korban bukan dari cara korban berpakaian maupun dari paras menawan korban. Tapi dari kondisi mental dan kondisi sekitar korban," ujar Kassandra seperti dikutip dari Tribunnews.

Menurut Kassandra, ciri pertama anak yang mudah menjadi sasaran predator paedofil adalah anak yang tidak percaya diri.

"Tidak adanya rasa percaya diri atau minder dalam diri seorang anak merupakan hal yang bisa membuat seorang paedofil menjalankan niatnya dengan mulus. Rasa tak percaya diri membuat si anak tak berani melawan dan tak berani mengadu," kata Kassandra.

Kemudian, anak yang tidak diawasi oleh orangtua atau pembantu rumah tangga.

Baca Juga: Homoseks Beda dengan Pedofilia, Tapi Bisa Menjadi Awal Kejahatan Seksual

"Anak yang tidak diberi pengawasan jelas sangat rentan menjadi korban," katanya.

Adapun ciri-ciri ketiga adalah anak yang tidak dibekali pendidikan seks memadai.

 "Artinya, anak ini tidak tahu kalau tidak ada orang yang boleh sembarangan menyentuh organ vitalnya, apalagi sampai mau ditiduri," jelas Kassandra.

(*)