Find Us On Social Media :

Anak Korban Kecelakaan Lalu Lintas Bisa Mengalami Trauma yang Mempengaruhi Tumbuh Kembangnya, Begini Cara Menghilangkan Trauma Akibat Kecelakaan

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 10 November 2021 | 12:12 WIB

Trauma pada anak tidak dapat diremehkan karena dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Begini cara mengatasinya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Masyarakat Indonesia masih dihebohkan dengan kecelakaan lalu lintas yang menimpa keluarga Vanessa Angel.

Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah dikabarkan tewas dan meninggalkan anak semata wayangnya, Gala Sky, yang selamat dari kecelakaan.

Walaupun selamat bersama supir dan pengasuhnya dan hanya mengalami luka ringan, Gala yang baru berusia satu tahun dikabarkan mengalami trauma.

"Iya namanya kecelakaan mobil, ia terlempar-lempar jadi mungkin trauma juga dia," ujar Faishal, ayah dari Bibi Ardiansyah yang dikutip dari Youtube Hitz Entertainment via Grid.ID.

Kecelakaan lalu lintas memang dapat menimbulkan trauma, baik pada orang dewasa maupun anak kecil.

Umumnya, trauma dan ketakutan ini akan hilang seiring dengan berjalannya waktu, namun trauma itu juga bisa terus berlanjut pada sebagian orang.

Trauma pada anak tidak boleh diremehkan karena dapat mengganggu perkembangannya dan terbawa hingga dewasa.

Baca Juga: PTSD, Sindrom yang Bisa Dialami Anak Pasca Trauma, Seperti Apa Gejalanya? 

Seperti yang diwartakan Kompas.com, trauma yang terjadi pada masa kanak-kanak juga dapat mempengaruhi perkembangan normal otak anak.

Hal ini termasuk pada ukuran bagian otak anak yang berfungsi membantu menontrol reaksi anak terhadap bahaya.

Nah, supaya tidak berlanjut hingga dewasa, ketahui cara menghilangkan trauma pada anak berikut ini.

Melakukan hal rutin bersama

Pertama, ajaklah anak untuk melakukan hal rutin bersama-sama seperti makan bersama, nonton televisi bersama dan bermain bersama.

Dengan begini, anak akan merasa terkontrol, lebih aman dan terbiasa bersama keluarga dan orang-orang terdekat di sekitarnya.

Berikan perhatian khusus

Anak yang mengalami trauma membutuhkan perhatian khusus dari orangtua, keluarga, dan orang terdekat.

Sering-seringlah meluangkan waktu bersama anak dan berikan mereka pelukan supaya anak merasa aman dan nyaman.

Baca Juga: Bisa Membuat Trauma, Hindari Melakukan 10 Hal Ini Saat Menghukum Si Buah Hati!

Jauhkan dari hal yang berhubungan dengan penyebab trauma

Anak yang mengalami trauma karena kecelakaan mobil mungkin akan takut berada di dalam mobil atau mendengar kata kecelakaan.

Bahkan, mereka juga akan merasa takut dengan menonton tayangan peristiwa serupa yang membuatnya trauma.

Oleh karena itu, jauhkan anak dari segala hal yang bisa menyebabkannya takut dan stress sambil berusaha berbicara pada anak.

Pahami reaksi anak terhadap trauma

Setiap orang yang memiliki trauma tak terkecuali anak-anak, punya reaksi yang berbeda dalam menghadapi trauma.

Memahami dan menerima reaksi trauma anak serta memberikan anak pengertian dapat membantu anak pulih dari trauma.

Baca Juga: 5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Harus Orangtua Waspadai! Nomor 3 Sering Terabaikan

Berbicara pada anak

Bicaralah pada anak untuk membantunya mengutarakan apa yang mereka rasakan dengan baik.

Jika anak sedang bercerita atau bertanya, dengarkan, pahami dan berikan tanggapan dengan kata-kata yang membuatnya merasa nyaman.

Dukung dan berikan rasa nyaman

Anak yang mengalami trauma membutuhkan bantuan orang-orang terdekatnya untuk memberikan rasa nyaman.

Temanilah anak dan berikan keyakinan bahwa mereka bisa melalui hal ini dan katakan bahwa mereka disayangi oleh banyak orang. (*)