Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Wisata di Indonesia terkenal dengan keindahan alam yang indah serta kebudayaannya yang unik dan beragam.
Selain wisata alamnya, Indonesia juga memiliki banyak destinasi wisata bersejarah bahkan yang terkenal dengan legenda urbannya.
Oleh karena itu, tidak sedikit tempat wisata di Indonesia yang terkenal karena kisah mistis atau horrornya.
Berikut adalah beberapa destinasi wisata horror di Indonesia yang dikutip dari Kompas.com dan Sonora.id.
Desa Trunyan, Bali
Desa ini disebuah sebagai salah satu destinasi wisata horror karena merupakan tempat pemakaman yang dijadikan tempat wisata.
Berdasarkan tradisi, jenazah yang ada di desa ini akan diposisikan di bawah pohon Taru Menyan sebagai tradisi adat.
Walau begitu, jenazah-jenazah ini tidak mengeluarkan berbau busuk karena diyakini baunya diserap oleh pohon Taru Menyan.
Lawang Sewu, Semarang
Lawang Sewu yang terletak di Semarang merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Tempat ini dipercaya memiliki banyak kisah mistis sehingga disebut sebagai tempat terangker nomor dua di Asia.
Salah satu bagian yang paling horror dan terkenal adalah penjara bawah tanahnya sebelum akhirnya ditutup pihak pengelola.
Gunung Kawi, Jawa Timur
Walau terkenal dengan panorama alam yang indah, Gunung Kawi juga menyimpan cerita mistis di dalamnya.
Pasalnya, gunung ini dikenal sebagai tempat pesugihan di mana pelaku ritual gaib percaya bahwa melakukan pertapaan di gunung ini bisa mendatangkan kekayaan.
Pantai Parangkusumo, Yogyakarta
Salah satu pantai yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini terkenal dengan pasir hitam dan ombak yang besar.
Namun, pantai ini dipercaya sebagai portal gaib yang menghubungkan kerajaan Ratu Selatan, Nyi Roro Kidul.
Benteng Fort Rotterdam, Makassar
Salah satu bangunan peninggalan masa penjajahan Belanda ini terletak di pinggir pantai sebelah barat kota Makassar.
Bangunan ini merupakan bangunan bersejarah karena menjadi saksi perjuangan warga Makassar melawan penjajahan Belanda.
Oleh karena itu, banyak kisah yang menyebutkan banyaknya pembantaian dalam merebutkan benteng ini oleh masyarakat Gowa. (*)