Find Us On Social Media :

Waspada, 10 Makanan Ini Berisiko Picu Kanker Otak Seperti yang Diidap Agung Hercules sebelum Meninggal Dunia, Ada Buah Favorit Masyarakat Indonesia

By Hana Futari, Senin, 22 November 2021 | 14:43 WIB

Waspada, 10 Makanan Ini Berisiko Picu Kanker Otak Seperti yang Diidap Agung Hercules sebelum Meninggal Dunia, Ada Buah Favorit Masyarakat Indonesia.

Laporan Wartawan Grid.ID, Hana FutariGrid.ID - Dunia hiburan Tanah Air merasakan duka kehilangan yang dalam atas berpulangnya Agung Hercules pada Agustus 2019 lalu.Diketahui bahwa Agung Hercules mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker otak yang dideritanya.Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Agung Santoso alias Agung Hercules meninggal dunia dalam usia 42 tahun di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta pada Kamis, (1/8/2019).Sebelum meninggal dunia, berbagai upaya pun ditempuh Agung Hercules untuk mengobati penyakitnya itu.Salah satu yang dijalaninya yaitu tiga kali operasi.Operasi ini merupakan salah satu tahapan proses pemulihan yang dijalani Agung.Selain menjalani tiga kali operasi, Agung Hercules juga melakukan kemoterapi untuk mematikan sel kanker yang bersemayam di tubuhnya.Namun takdir berkata lain, Agung Hercules meninggal dunia setelah berupaya melawan penyakit ganas yang menyerang tubuhnya itu.

Baca Juga: Jelang Dilantik Jadi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden Menangis saat Sampaikan Pidato Perpisahan di Kampung Halamannya

Dikutip Grid.ID dari Intisari-online.com, terdapat 10 makanan yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker otak.Berikut 10 makanan yang meningkatkan risiko kanker otak seperti yang dialami oleh Agung Hercules.Popcorn

Dilansir dari laman The Truth about Cancer, popcorn yang sering awalnya hanya berbentuk butiran jagung kering.Namun yang membahayakan tubuh yaitu proses penyajian jagung menjadi popcorn.Saat dipanaskan dengan microwave atau cara lainnya, popcorn mengeluarkan kandungan karsingen atau zat yang dapat memicu kanker.Selain itu, asap yang dilepaskan dari penyedap mentega buatan mengandung diacetyl, yang beracun bagi manusia.Makanan Kaleng

Sebagian besar makanan kaleng dilapisi dengan produk yang disebut bisphenol-A (BPA), yang telah terbukti secara genetik mengubah sel-sel otak.Banyak barang plastik, kertas termal, saluran air, dan banyak komposit gigi juga mengandung BPA. Jika dikonsumsi secara terus menerus, makanan kaleng yang berpengawet ini juga dapat menyebabkan kanker otak.

Baca Juga: Koma 15 Hari hingga Disebut Dokter Kena Virus Otak Gegara Diet, Juwita Bahar Kenang Cuma Miliki Kesempatan Hidup 50 Persen: Kalau Hidup Akan Lumpuh

Daging Merah

Daging ayam, sapi, kambing dan daging-daging lain yang berwarna merah sebaiknya jangan terlalu sering dikonsumsi.Hal tersebut lantaran mengonsumsi daging merah dalam jumlah yang besar dan terlalu sering akan melipatgandakan pertumbuhan sel kanker pada otak kita.Para ilmuwan telah menemukan bahwa proses penyajian daging dengan cara dibakar juga lebih berpotensi melepaskan karsinogen yang disebut amina aromatik heterosiklik.Ketika makanan asap dimasak pada suhu tinggi, nitrat diubah menjadi nitrit yang jauh lebih berbahaya.Kentang goreng

Sebaiknya jangan main-main dengan perasa gurih yang biasa terdapat dalam kentang goreng.Pasalnya, zat tersebut memiliki dampak buruk yang bisa langsung dirasakan pada otak.Sebaiknya mengonsumsi kentang goreng dalam porsi yang tidak terlalu banyak demi kesehatan otak.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Diam-diam Kirim Satu Unit Motor Baru untuk Pria di Aceh yang Relakan Seluruh Hartanya untuk Pengobatan Kanker Otak sang Istri

Soft drink

Soft drink dikenal sebagai minuman dengan kadar gula yang sangat tinggi dan tidak baik untuk tubuh.Minuman ini juga disinyalir dapat memicu gangguan pada peredaran darah, yang akhirnya bisa membuat sel kanker otak berkembang lebih ganas.Soft drink dibuat dengan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS), pewarna, dan sejumlah bahan kimia lainnya, sehingga sangat buruk untuk setiap kesehatan tubuh.Bahkan soft drink dipercaya dapat mencuri nutrisi yang sudah dapatkan dari berbagai macam makanan yang dikonsumsi sebelumnya.Gorengan

Gorengan yang seringkali dijumpai di pinggir jalan ini memiliki banyak kandungan senyawa yang tak baik untuk tubuh.Bahkan, senyawa pada gorengan dapat memicu sel kanker menjadi lebih aktif dan ganas.Terlebih jika minyak yang digunakan berulang kali hingga menghitam.Minyak tersebut dapat berisiko terkena kanker lebih tinggi.Jika ingin memakan gorengan, perhatikan minyak dan waktu memakannya, jangan terlalu sering atau bahkan setiap hari mengonsumsinya.Makanan dengan pengawet dan pemanis buatanSenyawa kimia yang bersifat karsinogen banyak terkandung di dalam makanan dengan bahan pengawet.Selain makanan dalam kemasan dengan bahan pengawet, makanan yang harus dihindari yaitu yang mengandung pemanis buatan.Pasalnya, kadar gula yang terkandung dalam makanan tersebut dapat menyumbat peredaran darah di dalam tubuh.Makanan yang mengandung gula halus juga menjadi pemicu lonjakan insulin utama dan memberi makan pertumbuhan sel kanker.Durian

Meski menjadi salah satu buah favorit masyarakat Indonesia pada umumnya, namun ada bahaya yang terkandung apabila terlalu sering mengonsumsi durian.Hal tersebut dapat memicu radikal bebas dan aktif di dalam tubuh, termasuk pertumbuhan sel kanker yang tidak normal pada otak.Buah DukuTak hanya durian, buah lainnya yang bisa memicu kanker otak yaitu duku.Mengonsumsi duku terbilang aman asalkan tidak secara berlebihan.Makanan ringan

Makanan ringan kemasan seperti keripik atau yang jajanan yang mengandung rasa asin juga berisiko menyebabkan kerusakan pada sel otak.Terlebih, produk-produk ini biasanya mengandung bahan pengawet, seperti nitrat yang dimaksudkan untuk mengawetkan makanan agar tahan lama.Zat aditif yang terkandung dalam makanan olahan pun berisiko menumpuk di tubuh seiring berjalannya waktu.Lama kelamaan, racun yang dihasilkan dari zat aditif tersebut menyebabkan kerusakan pada tingkat sel.Kerusakan sel tersebut pun meningkatkan risiko penyakit seperti kanker.

Baca Juga: Mengenal Tumor Otak yang Renggut Nyawa Kasino di Usia Muda, 5 Makanan yang Sering Disajikan Ini Bisa Jadi Penyebabnya

(*)