Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Banyak yang beranggapan bahwa BAB atau buang air besar setelah makan adalah hal yang normal.
Apalagi jika makanan yang kita konsumsi terlalu pedas ataupun terlalu asam sehingga membuat perut terasa panas.
Dikutip dari TribunManado.co.id, makanan pedas memang dapat memicu masalah pencernaan seperti diare.
Hal ini lantaran sistem pencernaan tubuh tidak dapat mentoleransi zat capsaicin yang biasanya terdapat dalam makanan pedas.
Meski hal ini bisa dijelaskan, tak sedikit orang yang mengalami BAB hingga diare yang terjadi setiap habis makan apapun, bukan hanya makanan pedas saja.
Nah, diare yang terjadi setelah makan atau secara tidak terduga ini ternyata disebut diare postprandial.
Melansir Kompas.com, diare setelah makan bisa bersifat akut atau kronis, tergantung berapa lama kondisi ini berlangsung.
Diare prostprandial akut biasanya terjadi selama beberapa hari atau minggu, sedangkan yang kronis berlangsung beberapa minggu atau bulan.
Lantas, apa penyebab diare setelah makan yang biasanya sering terjadi? Berikut pemaparannya.
Infeksi Virus
Adanya virus yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan infeksi, termasuk flu perut atau gastroenteritis.
Kondisi ini dapat menyebabkan diare postprandial akut dan membuat saluran pencernaan menjadi lebih sensitif.
Intoleransi laktosa
Orang yang memiliki alergi terhadap laktosa atau sejenis gula dalam produk susu kemungkinan mengalami diare postprandial.
Selain diare, gejala intoleransi laktosa juga meliputi perut kembung dan kram perut.
Keracunan makanan
Tubuh dapat mendeteksi makanan yang buruk dengan cara mengeluarkan kembali makanan tersebut.
Hal inilah yang mungkin bisa menjadi penyebab kenapa kamu mengalami diare atau muntah setelah makan.
Sindrom iritasi usus besar
Sindrom iritasi usus besar atau IBS adalah kelainan pada usus besar yang menyebabkan berbagai gangguan pencernaan.
Penyakit ini bisa jadi penyebab diare setelah makan yang kronis.
Kondisi ini bisa dikontrol dengan mengubah pola makan, pengobatan, dan manajemen stress yang baik.
Daripada melakukan diagnosa sendiri, ada baiknya untuk memeriksakan ke dokter jika kamu selalu mengalami diare setelah makan yang mengganggu. (*)