Find Us On Social Media :

Ditinggal Majikannya Lari Selamatkan Diri dari Awan Panas Gunung Semeru, Kucing Oren Ini Ditemukan Masih Hidup dan Meringkuk di Kursi Penuh Abu, Begini Kondisinya!

By Annisa Marifah, Sabtu, 11 Desember 2021 | 10:10 WIB

Kucing oren selamat dari erupsi Gunung Semeru.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah

Grid.ID — Lini masa media sosial diramaikan oleh kabar meletusnya Gunung Semeru.

Diketahui bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021), sekitar pukul 15.00 WIB.

Penyelamatan korban terdampak erupsi Gunung Semeru pun terus dilakukan oleh relawan.

Salah satu kisah penyelamatan terdampak erupsi Semeru ternyata bukan hanya korban manusia.

Kisah evakusai hewan yang terdampak letusan Gunung Semeru pun juga menuai simpati.

Seperti halnya video evakuasi seekor kucing yang diunggah di akun Instagram @ilmu_bermanfaat pada Jumat (10/12/2021).

Dalam video itu, tampak rumah-rumah yang dipenuhi oleh abu vulkanik dan sudah ditinggalkan oleh pemiliknya mengungsi saat awan panas gunung semeru mengguyur daerah itu.

Baca Juga: Rugi Ratusan Juta Akibat Erupsi Gunung Semeru, Pria Ini Berusaha Mengais Hartanya di Bawah Tumpukan Abu Vulkanik, Segini yang Didapat

Saat seorang yang diduga relawan evakuasi ini menyusuri sampai ke dalam rumah, tampak seekor kucing oren yang duduk meringkuk di sofa berwarna merah.

Oknum petugas penyelamat itu pun mengajak kucing oren ikut bersamanya.

"Ayuk ikut yuk!" ujar sang petugas seraya menggendong kucing oren.

Dalam kolom komentar, warganet pun khawatir dengan keadaan kucing itu.

"Sepertinya kucing oren ingin cerita seperti ada trauma," tulis akun @ambawawaty12.

"Sehat-sehat sayang, semoga ada yang urus sampai ketemu tuannya," tulis akun @inyoawd.

Baca Juga: Viral Video Detik-detik Relawan Gunung Semeru Berlarian Panik Saat Banjir Lahar Dingin Susulan Datang, Begini Suasana di Sekitar Mahameru yang Masih Mencekam

"Saksi hidup saat erupsi," tulis akun @candra_dawson.

Dikutip dari Sripoku.com, rupanya daerah di mana kucing itu ditemukan berada di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Ia ditemukan petugas yang tengah memeriksa rumah-rumah yang ditinggal mengungsi oleh pemiliknya saat bencana erupsi terjadi.

Melansir dari Tribunnews.com, selain kisah penyelamatan kucing, kisah seorang ibu melindungi anaknya saat erupsi juga membuat hati bersimpati.

Relawan Baret (Barisan Reaksi Cepat) Rescue GP Nasdem Jember melakukan penjelajahan untuk pencarian korban Awan Panas Guguran/APG Gunung Semeru.

Dalam pencariannya, mereka menemukan seorang ibu dan anak yang terjebak di pasir berlumpur.

Mereka terjebak di kawasan tertutup pasir Dusun Curah Kobokan, Desa Penanggal, Kecamatan Pronojiwo Lumajang.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Presiden Jokowi Justru Dilempar Gulungan Kertas oleh Kakek Ini

Kedua jenazah itu ditemukan di lokasi yang diidentifikasi sebagai sebuah rumah.

Relawan pun terenyuh melihat posisi kedua jenazah ini, pasalnya, terlihat jenazah sang anak berada dalam gendongan sang ibu.

Raditya dan Beni, dua relawan Baret Jember memberikan keterangan bahwa mereka menemukan jenazah ibu dan anak, serta seorang laki-laki.

"Di sana kami menemukan jenazah dua orang, kemungkinan ibu dan anak, anak sedang digendong ibunya," ungkap Raditya.

"Kemudian di sekitarnya juga ditemukan jenazah seorang laki-laki," lanjut Beni.

Awalnya para relawan menemukan tangan jenazah yang terkubur pasir, setelah digali hingga 2 meter, ditemukanlah 4 jenazah lainnya.

David Handoko Seto, Ketua Baret Rescue GP Nasdem Jember mengatakan bahwa setelah jenazah ditemukan, jenazah akan diteruskan ke petugas evakuasi.

Baca Juga: Gawat! Terawangan Denny Darko ini Bikin Bulu Kuduk Berdiri Soal Ramalan Jayabaya yang Gempar Setelah Erupsi Gunung Semeru, Prediksi Pulau Jawa Bakal Terbelah Jadi 2?

"Teman-teman relawan Baret memang menjangkau daerah yang belum ada jejak kendaraan bermotor ke Dusun Curah Kobokan itu, untuk mencari korban," ungkap David.

"Setelah menemukan korban, langsung berkoordinasi dengan tim basarnas dan BPBD untuk dilakukan evakauasi," sambungnya.

(*)