Find Us On Social Media :

Nyesel Baru Tahu, Ternyata Ada Golongan Darah Emas yang Hanya Dimiliki 43 Orang di Seluruh Dunia, Ini Keistimewaannya!

By None, Minggu, 19 Desember 2021 | 10:30 WIB

ilustrasi donor darah

Inilah sebabnya orang bisa jatuh sakit atau meninggal jika menerima transfusi darah yang tidak cocok.

Lalu apa itu Rh-null alias darah emas?

Sebenarnya, delapan golongan darah umum yang telah disebutkan adalah penyederhanaan tentang golongan darah.

Seperti ditulis dalam Smithsonian.com via Big Think, "Semua delapan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi banyak varietas berbeda," menghasilkan jutaan jenis darah yang berbeda, masing-masing digolongkan pada banyak kombinasi antigen.

Baca Juga: Kabar Gembira Pemilik Golongan Darah O Bisa Bernafas Lega Karena Kebal Covid-19, Golongan Darah A dan Golongan Darah AB Bagaimana?

Di sinilah segalanya menjadi rumit.

Protein RhD yang disebutkan sebelumnya hanya mengacu pada salah satu dari 61 protein potensial dalam sistem Rh.

Darah dianggap Rh-null jika tidak memiliki 61 antigen yang mungkin dalam sistem Rh.

Ini tidak hanya membuatnya langka, tetapi ini juga berarti dapat diterima oleh siapa saja. Inilah yang disebut berkah dan alasan jenis ini disebut darah emas.

Darah emas bermanfaat untuk sains dan tentunya dalam bidang medis.

Seperti yang dilaporkan Mosaic, darah emas sangat penting untuk transfusi, tetapi juga sangat berbahaya bagi pemiliknya.

Hal ini karena Rh-null tidak bisa menerima donor darah lain, jika pembawa Rh-null memerlukan transfusi darah, mereka dapat menemukan kesulitan untuk menemukan donor, dan darah juga sulit untuk diangkut secara internasional.

Karena kelangkaannya ini, pemilik Rh-null alias darah emas didorong untuk mendonor darah dan bisa digunakan untuk asuransi bagi mereka sendiri. 

Baca Juga: Daftar Golongan Darah yang Paling Pintar Hingga Paling Tidak Bisa Bohong, Kamu Masuk yang Mana Nih?

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Hanya Dimiliki 43 Orang di Seluruh Dunia, Darah Emas yang Sangat Langka Ini Bisa Jadi Berkah Sekaligus Bahaya “

(*)