Menurutnya, ruang gerak antara laki-laki dan perempuan harus setara, tidak boleh jomplang. "Pertama harus kita katakan pada diri kita, jadi perempuan itu bukannya you inferior, rendah, kita sama," ucap Susi. Justru, jika perempuan masih berpikir mereka lebih rendah, maka hal itu hanya akan menganggu pikiran diri mereka sendiri. "Kalo kita masih pikir tidak equal, ya kamu terus mengganggu your own mind." "Kita mesti liberate our pikiran. Pikiran kita ini dibebaskan, laki perempuan sama saja," tandasnya lagi. Karena itu, ibu dari Nadine Kaiser ini akhirnya tidak mendapat perlakuan yang mendiskriminasi akibat gender."Dan saya bikin lingkungan pun tidak bisa pikir, 'ah Susi kamu perempuan, tidak bisa'." "They can't even have a chance to think like that karena saya tidak kasih," tukas Susi.
(*)