Find Us On Social Media :

'Jangan Ada yang Disembunyikan!' Orang Tua Korban Tabrak Lari Dua Sejoli di Nagrek Nelangsa Memohon Proses Hukum yang Transparan ke Panglima TNI

By Annisa Marifah, Sabtu, 25 Desember 2021 | 18:09 WIB

Ayah Handi, korban tabrak lari oknum TNI di Nagreg, Entes Hidayatullah

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa MarifahGrid.ID — Kasus kecelakaan di Kabupaten Bandung menewaskan Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) menjadi sorotan.Melansir kompas.com, kecelakaan itu terjadi di daerah Nagrek pada Rabu (8/12/2021) sore.Deden Sutisna, paman Salsabilla menyebut bahwa keponakannya dijemput oleh kekasihnya, Handi pada pukul 15.49 WIB.Tak lama berselang, sang keponakan dikabarkan mengalami kecelakaan, Deden pun segera menuju TKP tapi beberapa saksi menyebut bahwa korban sudah dibawa ke rumah sakit."Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya tak akan 10 menit atuh," kata Deden."Pikiran saya langsung ke puskesmas, pas dicari korban tak ada, mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga," lanjutnya.Tapi setelah dicari di beberapa rumah sakit, korban tak ditemukan."Tapi  setelah beberapa rumah sakit didatangi, masih juga korban tak ditemukan," sambungnya.

Suryati, ibu Salsabilla, mengaku syok saat tahu anaknya tak ditemukan di rumah sakit manapun."Saya kaget lemas, mendengar itu, saya menunggu di rumah," kata Suryati.

Baca Juga: Dikenal Molek dengan Mata Biru dan Kulit Putihnya, Wanita di Daerah Ini Bebas Mantap-mantap dengan Pria Manapun Tanpa Harus Nikah, Begini Faktanya

"Tahu anak saya tak ditemukan, tentu lebih kaget dan lemas," ungkapnya.Ayah Handi, Entes Hidayatullah juga tak tinggal diam mencari anaknya ke berbagai rumah sakit meski hasilnya nihil."Saya sudah mencari ke setiap rumah sakit yang ada di Jawa Barat, ke Ciamis, Tasik, Garut, Cicalengka semua sudah dicari tapi tidak ada, enam hari pencarian tidak ada," ujar Entes.Entes juga mengaku mendapat kabar bahwa anaknya dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke arah Limbangan."Ada saksi di lokasi yang bilang ke saya bahwa anak saya dimasukan ke dalam mobil tersebut, katanya mau dibawa ke rumah sakit, ke arah Limbangan," ujar Entes.Upaya pencarian Handi dan Salsabilla rupanya berbuah pahit, tak disangka penabrak sepasang kekasih itu tak membawa keduanya ke rumah sakit.Jenazah Handi dan Salsabilla malah dibuang di tempat berbeda agar pelaku bisa mangkir dari tuntutan hukum.Pada Sabtu (11/12/2021), mayat Handi dan Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu.Handi ditemukan di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawolo, Banyumas, sedangkan Salsabila ditemukan tewas di Desa Bundton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

Dikutip dari Tribunbogor.com, pelaku dalam kasus ini diduga merupakan oknum TNI AD.

Baca Juga: Gondol Uang Negara hingga Rp 22,7 Triliun, Kasus Korupsi Asabri Tak Bisa Dinalar, Heru Hidayat Dituntut Hukum Mati!

"Petunjuk di TKP, diduga oknum TNI AD. Kita tunggu hasil penyelidikan Pomdam III Siliwangi," tambah Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto.SI (25), salah satu saksi mata berpendapat bahwa pelaku memiliki penampilan rapi layaknya orang yang sedang berdinas. "Ada tiga orang, penampilannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini (Sunda)," ujar SI.Dilansir Grid.ID dari Tribunjabar.ID pada Sabtu (25/12/2021), identitas tiga pelaku tabrak lari dan pembuangan jenazah ini pun telah diketahui.Salah satu dari tiga oknum TNI AD bahkan berpangkat sebagai kolonel, mereka adalah Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua Ahmad.Entes Hidayatullah, ayah Handi Saputra berharap agar hukum ditegakkan dan kasus ini segera selesai."Dari pihak keluarga tetep hukum harus ditegakkan, itu harapan keluarga, kalau memang oknum TNI, ya kita serahkan sama Pom," kata Entes. "Mohon maaf bapak panglima, saya meminta kasus ini segera cepat selesai," lanjutnya.Entes juga berharap proses hukum transparan dan tak ada yang ditutup-tutupi."Kalau dari keluarga ingin transparan semuanya, transparan dibeberin, jangan ada yang disembunyikan," ujar Entes.

Baca Juga: Lantaran Membuat Teguran Terhadap Suara Knalpot yang Dianggap Berisik, Seorang Pemuda 17 Tahun Dianiaya hingga Tewas, Seperti Ini Kronologinya

(*)