Find Us On Social Media :

Pria Aceh Rela Bikin 4 Paspor Padahal Hanya Pergi ke Malang, Mengaku Bisa Hemat Ongkos Hingga Rp20 Juta!

By None, Sabtu, 1 Januari 2022 | 12:31 WIB

ilustrasi pasport

Grid.ID - Paspor merupakan dokumen penting yang diperlukan untuk bepergian ke luar negeri.

Tapi pria Aceh ini rela membuat 4 paspor meski ia hanya akan pergi ke Malang yang masih termasuk wilayah Indonesia.

Alasannya tak kalah bikin syok, pria Aceh itu mengaku membuat paspor untuk pergi ke Malang untuk menghemat ongkos.

Jumlah uang yang bisa dihemat pun fantastis, yakni mencapai Rp20 juta!

Kejadia ini terjadi pda tahun 2018 lalu saat tiket pesawat di Indonesia tengah mengalami kenaikan.

Kenaikan itu juga dirasakan oleh warga Aceh yang hendak pergi ke Pulau Jawa, baik ke Jakarta, Surabaya, maupun Malang.

Untuk menyiasati itu, mereka berbondong-bondong membuat paspor.

Tujuannya, supaya mereka bisa terbang ke Jawa via Kuala Lumpur, Malaysia, menggunakan Air Asia yang ternyata ongkosnya jauh lebih murah.

Baca Juga: Memperingati 17 Tahun Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, Dandenhubrem 012 Bersihkan Kuburan Massal Ratusan Ribu Korban di Aceh Barat

Hal itu dirasakan sendiri oleh Safaruddin yang merupakan direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang bercerita bagaimana dirinya mesti membuat banyak paspor untuk pergi ke Malang, Jawa Timur.

Cerita itu dia bagikan kepada wartawan Srambinews.com.

“Saya harus bikin paspor untuk empat orang, tiga anak dan seorang keluarga lain, padahal saya ingin pergi ke Malang yang masih dalam wilayah Indonesia,” kata Safaruddin kepada Serambinews.com kala itu.

Menurut Safaruddin setelah melakukan pengecekan di beberapa situs penjualan tiket, jika menempuh penerbangan domestik dengan maskapai Garuda Indonesia, perlu uang sebesar Rp4 juta lebih per orang untuk tiket Banda Aceh-Jakarta-Malang.

Harga tersebut membuat Safaruddin setidaknya harus mengeluarkan uang sebesar Rp24 juta untuk enam orang.

Sementara melalui jalur Banda Aceh - Kuala Lumpur - Surabaya dengan maskapai Air Asia, harga tiketnya adalah Rp950 ribu per orang.

Maka, untuk 6 orang, Safaruddin hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp5.700.000.

Harga tiket tersebut, kata Safaruddin, sudah dia booking untuk penerbangan bulan Februari 2019.

Baca Juga: 'Maklum, Saya Orang Desa' Ucap Kades Blora yang Buka Pintu Darurat Pesawat Sebelum Lepas Landas hingga Buat Penerbangan Terpaksa Dibatalkan

“Saya bisa menghemat hampir 20 juta Rupiah,” katanya tegas.

“Dipotong biaya pembuatan empat paspor sebesar Rp1.420.000 (Rp355 ribu per paspor), untuk ongkos bus dari Surabaya ke Malang sekitar Rp500 ribu, saya masih bisa menghemat sebesar 18 juta Rupiah.”

Safaruddin pun mengimbau masyarakat Aceh yang ingin ke Jakarta atau daerah-daerah lain di Pulau Jawa agar memilih jalur Kuala Lumpur.

Di media sosial, warganet ramai memposting perbandingan harga tiketnya.

Bahkan, Asrizal H Asnawi anggota DPR Aceh turut memposting sindiran mengenai fenomena orang Aceh yang ramai membuat paspor sebagai akibat dari mahalnya harga tiket pesawat penerbangan domestik.

"Orang Aceh ke Jakarta pakai pasport, semoga orang Jakarta yg mau ke Aceh juga pakai pasport. Jelas sudah posisi kita," tulis Wakil Ketua Komisi IV DPRA ini.

Mengutip Serambinews.com, di situs Traveloka untuk penerbangan domestik bulan Januari 2022 ini dari Banda Aceh ke Jakarta harganya memang di atas Rp2 juta per orang.

Menurut data yang dihimpun Serambinews.com dari curhatan warga di media sosial, kenaikan harga tiket ini “gila-gilaan”.

Baca Juga: Ogah Perusahaan Penerbangan Miliknya Gulung Tikar Akibat Terdampak Pandemi Covid-19, Susi Pudjiastuti Lakukan Berbagai Cara : Apa pun untuk Tetap Bertahan

Warga Aceh berharap kenaikan harga tiket untuk penerbangan domestik hendaknya segera ditinjau oleh Menteri Perhubungan dan diturunkan kembali.

Sementara menanggapi keluhan dari warganet soal harga tiket pesawat yang dinilai mahal, Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan buka suara.

Ikhsan menegaskan range harga tiket pesawat yang ditetapkan maskapainya tidak menyalahi aturan batas atas oleh Kemenhub.

Dia juga menampik pihaknya menaikkan harga tiket pesawat, melainkan harga disesuaikan dengan jumlah permintaan yang masih tinggi.

"Untuk tarif, kami selalu mengikuti ketentuan yang ada. Tidak pernah melampaui batas atas yang ada. Pasca liburan ini, permintaan ke kota-kota besar memang masih tinggi," jelas Ikhsan Rosan saat dikonfirmasi Tribunnews.com.

Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul Curhat Warga Aceh yang Bikin 4 Paspor untuk Pergi ke Malang: Saya Bisa Hemat Rp20 Juta

(*)