Find Us On Social Media :

Terus Berjuang hingga Bolak-balik Singapura Demi Kesembuhan Anaknya dari Leukimia, Kenali 7 Gejala Kanker Darah yang Diidap Putri Denada, Salah Satunya Memar

By Devi Agustiana, Minggu, 2 Januari 2022 | 15:21 WIB

Denada terus berjuang demi kesembuhan Aisha dari leukimia, simak apa saja gejala kondisi ini pada anak.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Artis Denada terus berjuang untuk kesembuhan anaknya, Aisha melawan leukimia atau kanker darah.

Denada pun memilih pengobatan di Singapura agar sang putri kembali sehat seperti sedia kala.

Mengutip Kompas.com, Denada bersyukur kondisi Aisha semakin membaik dan sudah bisa bersekolah.

“Anakku alhamdulillah baik. Alhamdulillah anakku sudah bisa sekolah sama dokternya itu alhamdulillah aku bersyukur,” ujar Denada dalam salah satu video YouTube MAIA ALELDUL TV.

Ternyata sudah tiga tahun belakangan, putri Denada berdiam di rumah atau rumah sakit.

Akan tetapi, saat ini Aisha sudah bisa bermain dengan anak-anak seusianya di alam bebas.

Berbicara mengenai leukimia, penyakit ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Baca Juga: Jadi Favorit Masyarakat Indonesia, Nyatanya Buah Ini Bisa Picu Leukemia Seperti yang Dialami Ani Yudhoyono Istri SBY

Dirangkum Grid.ID dari Healthline, leukemia adalah kanker sel darah.

Sel darah dan trombosit diproduksi di sumsum tulang.

Pada leukemia, beberapa sel darah putih baru (leukosit) gagal matang dengan benar.

Sel-sel yang belum matang ini terus bereproduksi dengan kecepatan tinggi, memadati sel-sel sehat dan menghasilkan sejumlah gejala.

Leukemia adalah jenis kanker anak yang paling umum, mempengaruhi sekitar 4.000 anak per tahun di Amerika Serikat.

Penyebab leukemia anak memang tidak dapat ditentukan dalam banyak kasus dan gejalanya dapat bervariasi dari satu anak ke anak lainnya.

Berikut beberapa gejala umum leukemia pada anak:

Baca Juga: 6 Cara Pertolongan Pertama Saat Anak Mimisan dan Kenali Penyebabnya

1. Memar dan berdarah

Seorang anak dengan leukemia mungkin mengalami pendarahan lebih dari biasanya setelah cedera ringan atau mimisan.

Anak juga mungkin mudah memar.

Anak bisa memiliki bintik-bintik merah kecil pada kulit atau petechiae, terjadi karena pembuluh darah kecil yang berdarah.

2. Sakit perut dan nafsu makan menurun

Seorang anak dengan leukemia mungkin mengeluh sakit perut.

Ini karena sel-sel leukemia dapat menumpuk di limpa, hati, dan ginjal, sehingga menyebabkan membesar.

3. Kesulitan bernafas

Sel leukemia dapat menggumpal di pangkal leher.

Hal ini dapat menyebabkan dyspnea atau kesulitan bernapas.

Masalah pernapasan juga bisa terjadi akibat pembengkakan kelenjar getah bening di dada yang mendorong ke atas ke tenggorokan.

Baca Juga: Jangan Keseringan Mencuci Pakaian dengan Teknik Dry Cleaning, Terdapat Kandungan Berbahaya yang Disebut Jadi Pemicu Leukimia

4. Infeksi sering terjadi

Sel darah putih diperlukan untuk melawan infeksi, tetapi sel darah putih leukemia yang belum matang tidak dapat melakukan fungsi itu dengan benar.

Seorang anak dengan leukemia mungkin mengalami serangan infeksi virus atau bakteri yang sering atau berkepanjangan.

Gejalanya meliputi batuk, demam, dan pilek.

5. Pembengkakan

Kelenjar getah bening menyaring darah, tetapi sel-sel leukemia terkadang terkumpul di kelenjar getah bening.

Ini dapat menyebabkan pembengkakan di bawah lengan, leher, atas tulang selangka, dan selangkangan.

6. Nyeri tulang dan sendi

Leukemia menyebabkan sel darah bereproduksi pada tingkat yang dipercepat, menyebabkan kepadatan sel darah yang parah.

Penumpukan sel ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang dan persendian.

Beberapa anak dengan leukemia juga mungkin mengeluhkan nyeri punggung bawah.

Baca Juga: Belajar dari Ani Yudhoyono, Minuman yang Rutin Dikonsumsi Setiap Hari ini Bisa Menjadi Penyebab Leukimia

7. Anemia

Sel darah merah (RBC) membantu mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.

Nah, kepadatan akan membuat sulit untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup.

Hal ini menyebabkan kondisi yang disebut anemia.

Gejalanya meliputi kelelahan, kulit pucat, dan napas cepat. Beberapa anak juga melaporkan merasa lemah atau pusing.

(*)