Find Us On Social Media :

Gempa Bumi M 6,9 di Qinghai Hancurkan Sebagian Tembok Besar China, Sudah Tahu Belum Fakta Menarik Tentang Salah Satu Situs Warisan Dunia UNESCO Ini?

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 12 Januari 2022 | 13:23 WIB

Berikut beberapa fakta tentang Tembok Besar China yang baru-baru ini runtuh sebagian karena gempa bumi.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Gempa bumi M 6,9 mengguncang Qinghai, China pada Sabtu (8/1/2022) tengah malam.

Diwartakan oleh Tribunnews.com, gempa bumi ini bahkan membuat sebagian Tembok Besar China.

Tembok Besar peninggalan Dinasti Ming ini dikabarkan runtuh sepanjang dua meter di daerah Shandan, Porvinsi Gansu.

Lokasi reruntuhan ini berjarak 114 kilometer dari pusat gempa di Prefektur Otonomi Tibet Haibei di Qinghai.

Pihak yang berwenang pun kini sedang melakukan perbaikan dan restorasi bagian Tembok Besar yang runtuh.

Diketahui bahwa Tembok Besar China adalah salah satu bangunan yang menjadi simbol China dengan sejarahnya yang panjang.

Rangkaian tembok dan benteng kuno dengan panjang total lebih dari 13.000 mil di China utara ini awalnya digagas oleh Kaisar Qin Shi Huang pada abad ketiga SM.

Awalnya, tembok ini dibangun sebagai sarana untuk mencegah serangan dari nomaden barbar dan mencegah penjajah masuk China.

Melansir Kompas.com, walau tidak pernah secara efektif mencegah penjajah masuk, tembok ini berfungsi sebagai simbol kuat dari kekuatan abadi peradaban China.

Baca Juga: China Unjuk Gigi, Hotel 15 Lantai Selesai Dibangun dalam Waktu Kurang dari Seminggu, Rahasianya Bikin Tak Percaya!

Saat ini, Tembok Besar China diakui sebagai salah satu prestasi arsitektur dunia dan ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1987.

Selain fakta-fakta di atas, masih ada banyak fakta tentang Tembok Besar China yang sangat menarik untuk diulas.

Dikutip dari Tribunnews.com, inilah beberapa fakta menarik tentang Tembok Besar China atau “The Great Wall China”.

Bukan dinding tunggal yang dibangun sekaligus

Ketika dibangun, Tembok Besar China tidak dibangun sekaligus sebagai didning tunggal melainkan jaringan terputus.

Tembok-tembok ini dibangun oleh barbagai dinasti untuk melindungi batas utara China.

Banyak memakan korban jiwa

Selama proses pembangunannya, Tembok Besar China disebut sebagai “pemakaman terpanjang di dunia”.

Alasannya adalah karena banyak orang yang meninggal saat pembangunannya dan jumlahnya dikabarkan mencapai 1 juta jiwa.

Baca Juga: Bikin Gemas! Cagar Alam di China Kenalkan 10 Bayi Panda Jelang Imlek

Tenaga kerja yang membangun Tembok Besar China

Oang-orang yang membangun tembok ini berasal dari berbagai golongan masyarakat mulai dari penjaga perbatasan, petani, intelektual yang menganggur, terpidana, hingga bangsawan yang dipermalukan.

Bahkan, saat dinasti Qin dan Han, ada hukuman khusus di mana penjahat dihukum dengan bekerja untuk pembangunan tembok.

Titik tertinggi dan terendah

Adapun titik tertinggi dari Tembok Besar China adalah di Beijing, tepatnya di Gunung Heita (5.033 kaki atau 1.534 meter).

Sedangkan titik terendah di Laolongtou (permukaan laut).

Dibandingkan dengan negara

Penduduk China membandingkan Tembok Besar China dengan naga karena naga identik dengan dewa pelindung.

Mereka percaya bahwa bumi dipenuhi dengan naga-naga yang membentuk gunung dan urat tanah. (*)