Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Seorang pemuda di Banjarnegara nekat menghabisi nyawa keponakannya.
Melansir dari Tribun Jateng, pelaku dari peristiwa tersebut adalah WH (18) dan korbannya yakni RGR (9).
Awalnya pada Minggu (9/1/2022), WH yang sedang berjalan kaki hendak membeli rokok di warung melihat keponakannya sedang duduk-duduk bersama teman-temannya.
Lalu WH mengajak korban untuk bermain di rumahnya.
Di rumah tersangka itu, korban dan WH sempat bermain game bersama.
WH kemudian mengajak korban untuk pergi memancing.
Setelah mengambil alat pancing, tersangka lalu mengatakan agar korban lebih baik meninggalkan ponselnya karena dianggap lebih aman daripada hilang di jalan.
"Korban menyerahkan handphone kepada tersangka, lalu tersangka menyimpan handphone di lemari," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Rabu (12/1/2022) dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng.
Tersangka dan korban berangkat dengan sepeda motor menuju daerah Blok Siropoh Dukuh Pecantelan Desa Wanaraja.
Saat berada di perjalanan, tersangka mempunyai niat untuk membunuh korban agar bisa mendapatkan ponselnya.
Kendati demikian, tak pergi memancing sesuai dengan rencana yang ada.
Tersangka justru mengajak korban menuju wisata alam Serang Kidul.
Saat di perjalanan itu, tersangka dan korban sempat beristirahat.
Lalu tersangka pamit untuk membeli minum yang ternyata waktu tersebut digunakan untuk mengambil golok yang telah disimpan di balik jaketnya.
Saat kembali, tersangka mengajak korban ke hutan Blok Lemah Putih.
Di sanalah tersangka melaksanakan aksinya membunuh sang keponakan.
"Korban ditutupi ranting kayu kering dan tanah, " katanya.
Lalu mengutip dari Kompas.com, tersangka pun mengaku membunuh keponakannya karena ingin mendapatkan hp anak tersebut.
"Karena HP saya rusak, enggak bisa diperbaiki. Saya belum ada uang (untuk beli lagi)," kata WH di Mapolres Banjarnegara, Rabu (12/1/2022) dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Karena ponsel tersangka rusak, pemuda 18 tahun itu pun tidak bisa bermain game online.
"Tersangka terbersit menginginkan HP korban, karena kecanduan game online, tapi HP-nya rusak, sehingga tidak bisa digunakan," pungkas Hendri.
(*)