Find Us On Social Media :

Mobil Diesel Pastikan Minum Solar Berkualitas, Sudah Tahu Akibatnya Kalau Nekat?

By Octa Saputra, Selasa, 18 Januari 2022 | 22:31 WIB

Dexlite bahan bakar khusus untuk kendaraan bermesin Diesel.

Grid.ID - Pengguna mobil bermesin diesel, wajib pastikan bbm yang dipakai berkualitas.

Kalau di SPBU Pertamina, maka bbm mesin diesel yang berkualitas itu ada Dexlite dan Pertamina Dex.

Soal harga, mengutip dari website resmi Pertaminafuels.com saat ini untuk Dexlite Rp 9.500/liter (DKI Jakarta).

Nah kalau Pertamina Dex, harga peliternya Rp 11.150.

Menyoal pemakaian bbm pada mesin diesel, mobil keluaran Toyota sangat disarankan pakai yang miliki cetane number (CN) 53 dengan kandungan sulfur minimum 1.200 ppm.

Adapun kedua bbm untuk mesin diesel dari Pertamina diatas, miliki CN 51 (Dexlite) dan CN53 (Pertamina Dex).

Kenapa mobil diesel perlu solar berkualitas?

"Karena mesin diesel yang menggunakan bahan bakar kurang berkualitas, tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, bisa berdampak mengerikan," ungkap Aftersales Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara dikutip dari Kompas.com.

Jika masih nekat menggunakan bahan bakar yang tidak standar, akan ada komponen mobil yang mengalami kerusakan atau berumur pendek.

 Baca Juga: New Toyota Fortuner Rilis Awal Tahun 2022, Termahal Rp 684 Jutaan

Terutama pada bagian sistem penyuplai bahan bakar.

"Kerugian adalah kerusakan sistem suplai bahan bakar, filtrasi, dan lain-lain.

Hal yang paling cepat kena dampak ialah penggantian filter solar," katanya.

Dengan menggunakan solar berkualitas jelek, filter solar akan lebih cepat kotor dan perlu lebih sering diganti. Selain itu, paling mengerikan dari penggunaan solar berkualitas buruk adalah kerusakan injektor.

Lubang-lubang nozel mudah mampat karena kotoran yang terbawa oleh solar.

Masalah pada injektor tersebut bisa dikatakan sebagai kerusakan yang cukup serius.

Perbaikannya cukup memakan waktu dan biaya yang cukup besar.

Belum lagi urusan dengan pencemaran lingkungan akibat emisi gas yang cenderung lebih tinggi akibat pemakaian solar berkualitas rendah(*)