Find Us On Social Media :

Terlahir Kembar Siam Dempet Kepala 34 Tahun Silam, Begini Kabar Yuliana Yuliani yang Berhasil Jalani Operasi Pemisahan, Nasibnya Tak Terduga!

By Annisa Dienfitri, Senin, 24 Januari 2022 | 05:50 WIB

34 tahun silam, Yuliana Yuliani lahir dengan kondisi kembar siam dempet kepala secara vertikal.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Masih ingat dengan kisah bayi kembar siam bernama Yuliana Yuliani?

34 tahun silam, Yuliana Yuliani lahir dengan kondisi kembar siam dempet kepala secara vertikal atau disebut kraniopagus.

Kisah kembar siam dempet kepala Yuliana Yuliani banyak disorot berkat keberhasilan operasi pemisahan yang sang dokter.

Tak hanya itu, kehidupan Yuliana dan Yuliani setelah dewasa juga menuai decak kagum banyak orang.

Bagaimana tidak, walau terlahir kembar siam dempet kepala, Yuliana Yuliani berhasil menuai kesuksesan di masa dewasanya.

Pemilik nama Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani adalah anak kembar siam dari pasangan Tularji dan Hartini asal Tanjung Pinang.

Melansir TribunStyle.com, operasi pemisahan Yuliana Yuliani yang dilakukan beberapa tahun silam terbilang sangat menegangkan.

Namun 30 tahun berlalu, Yuliana Yuliani menjalani hidup normal bahkan berhasil meraih gelar doktor dan dokter.

Baca Juga: Gara-gara Lampu Mati, Anggota Polisi Pergoki Istrinya Main Serong dengan Oknum TNI, Selingkuhan Langsung Ditodong Pistol

Pada usia 2 bulan 21 hari, kembar siam Yuliana Yuliani menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Dokter Padmosantjojo, ahli bedah saraf RSCM, yang berperan banyak pada operasi pemisahan si kembar siam Yuliana Yuliani.

Dengan ketelitiannya, dokter Padmosantjojo memisahkan selaput otak (duramater) yang berlekatan dengan pisau bedah biasa dan mata telanjang.

Operasi pada 21 Oktober 1987 tersebut jadi tonggak sejarah bidang kedokteran di Indonesia, khususnya bedah saraf.

Bagi Padmosantjojo, operasi Yuliana Yuliani menjadi karya masterpiece sepanjang kariernya sebagai dokter.

"Aku tak ingin karyaku rusak, mati karena mencret misalnya. Maka harus aku openi (rawat)," ujar Padmosantjojo.

Tak hanya mengoperasi secara gratis, Padmosantjojo membawa Yuliana Yuliani dan orang tuanya ke Jakarta.

Padmosantjojo mencarikan rumah untuk ditinggali keluarga tersebut.

Ia mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi si kembar siam dan memantau tumbuh kembang mereka selama di Jakarta.

Baca Juga: 'Kami Menciptakan Dunia Sendiri', Berdalih Demi Kebebasan dan Kedamaian, Sekelompok Punk Lakukan Hal Ekstrem, Suntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri!

Sebab, baginya, masa di bawah usia lima tahun jadi fase penting pertumbuhan otak seseorang.

Setelah Yuliana Yuliani dan orang tuanya pulang ke Tanjung Pinang pun, Padmosantjojo tetap memberikan dukungan dana untuk keperluan pendidikan si kembar siam.

"Ternyata bisa, tuh, Yuliana Yuliani sampai lulus universitas. Saya senang," kata Padmosantjojo sambil tersenyum, melansir Kompas.com.

Kini, si kembar siam Yualiana Yuliani telah tumbuh dewasa.

Yuliani diketahui jadi dokter dari Universitas Andalas (Unand), Padang.

Sementara Yuliana adalah doktor ilmu nutrisi dan teknologi di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Yuliana menuturkan, meski pernah menjalani operasi pemisahan kepala dengan risiko tinggi, ia dan kembarannya mampu bersaing dengan anak lain yang terlahir normal di bidang pendidikan.

Bahkan, capaian mereka terbilang luar biasa.

Yuliani menyampaikan, operasi pemisahan oleh Padmosantjojo memungkinkan mereka meraih capaian seperti sekarang.

Baca Juga: Ditinggal Istri Merantau ke Malaysia, Penjual Sapi Nekat Setubuhi Gadis di Bawah Umur dengan Iming-iming Uang Kos Rp450 Ribu

Jika tak dioperasi saat itu, mungkin ia menghabiskan hidup dengan terbaring karena sulit bergerak akibat kembar siam.

Menurut Yuliana, pengalaman hidup menjalani operasi pemisahan membentuk mereka menjadi seperti sekarang.

Banyak pihak berkontribusi dalam keberhasilan mereka.

Oleh karena itu, Yuliana memberikan ucapan terima kasih kepada mereka yang berjasa dalam hidupnya.

"Kami ingin membuat bangga orang tua, Pakde juga. Mereka tersenyum bangga atas prestasi kami sudah cukup bagi saya," ujar Yuliana.

Setelah operasi pemisahan, Pakde jadi sumber inspirasi bagi si kembar Yuliana Yuliani.

Sebagai dokter, Yuliani dididik Pakde agar tak berorientasi uang.

Pakde mengajarkan, motivasi jadi dokter seharusnya menolong sesama.

"Pakde selalu mengajar kami berbagi dengan orang lain dan memberi manfaat bagi orang banyak," ucap Yuliani.

Baca Juga: Ketiban Durian Runtuh! Sempat Panik Arwananya Bakal Mati, Seorang Pria Justru dapat Bibit Uang Setelah Temukan Benda di Mulut Ikan Mahalnya

Ke depan, Yuliana ingin membagi ilmunya dengan menjadi dosen atau peneliti.

Sementara Yuliani ingin meneruskan pendidikan dokter spesialis bedah saraf seperti Pakde, sumber inspirasinya.

Melansir Kompas.com, kembar siam biasanya bisa didiagnosis sejak awal kehamilan.

Kembar siam dapat diketahui mulai usia kehamilan delapan minggu.

Kembar siam didiagnosis dengan berbagai jenis tes pencitraan, seperti ultrasonografi janin, MRI Janin, MRI janin ultrasound, dan ekokardiogram janin.

Sementara diwartakan GridHealth, perkembangan bayi kembar siam atau disebut conjoined twins dalam kandungan hampir mirip dengan bayi kembar pada umumnya.

Embrio awal hanya terpisah sebagian untuk membentuk dua individu.

Embrio ini berkembang menjadi dua janin, tetapi keduanya akan tetap terhubung secara fisik, biasanya di bagian dada, perut, panggul, atau bagian tubuh lainnya.

(*)