Find Us On Social Media :

Disebut Jadi Ayah dari dari 1.171 Anak dari 4 Istri dan 500 Selir, Raja Ini Bikin Syok Usai Diketahui Waktu yang Dibutuhkannya untuk Berhubungan Badan hingga Punya Banyak Keturunan

By None, Rabu, 26 Januari 2022 | 06:40 WIB

Kisah Moulay Ismail, Raja Maroko yang memiliki empat istri dan 500 selir, hingga ribuan anak.

Grid.ID - Sejak zaman dahulu, banyak raja di berbagai belahan dunia memang diketahui banyak memiliki istri.

Tak cuma istri, Raja bahkan sampai memiliki banyak selir pula.

Namun kisah Raja satu ini amat mencengangkan hingga kisahnya masuk catatan Guinness Book of World Records.

Raja ini juga memiliki keturunan tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah.

Sebagai penguasa kedua Dinasti Alaouite, rumah kerajaan yang masih memerintah Maroko hingga saat ini, Moulay Ismail lahir di Sijilmassa, Maroko, sekitar tahun 1645.

Dia merupakan anak ketujuh dari lima belas bersaudara, juga sebagai gubernur Kerajaan Fez dan Maroko utara dari tahun 1667 sampai saudara tirinya meninggal pada tahun 1672.

Moulay Ismail terkenal kejam, bahkan ketika memulai pemerintahannya dia memajang 400 kepala pemberontak di tembok Fez, saat memperebutkan takhta melawan keponakannya sebelum diproklamasikan sebagai Sultan pada tahun 1687.

Pemerintahannya berlangsung selama 55 tahun, terlama dari semua Sultan atau Raja di Maroko.

Pemerintahan Moulay Ismail menjadi sorotan dalam sejarah kerajaan negara itu, bukan hanya karena pemerintahannya terlama dari raja sebelum atau sesudahnya, tetapi merupakan salah satu periode paling penting secara militer.

Baca Juga: Berhasrat Punya Banyak Istri Sejak Masih ABG, Kakek Berusia 74 Tahun Ini Sudah Nikah 94 Kali, Bahkan Pernah Kawini 3 Wanita Sekaligus dalam Sehari!

Sebelum Moulay Ismail memerintah, raja Maroko biasanya mengandalkan suku (yang sering memberontak) untuk memasok mereka dengan laki-laki.

Namun, selama masa pemerintahan Moulay Ismail, dia sangat bergantung pada dua korps militer utama, yaitu Guichs, suku istimewa yang didirikan oleh Moulay Ismail untuk membatasi wilayah subjek.