Find Us On Social Media :

Krisis Iklim Kian Mengancam Kehidupan, Emil Salim: Dampaknya Harus Dipikul Investor

By Devi Agustiana, Rabu, 2 Maret 2022 | 17:35 WIB

Ahli ungkap ancaman krisis iklim yang semakin membahayan kehidupan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Profesor Emil Salim, ekonom senior sekaligus tokoh lingkungan hidup menjelaskan kalau saat ini bumi mengalami krisis iklim.

Sejak revolusi industri pada tahun 1750, Emil Salim menilai bahwa udara panas tergantung di bumi dan tidak bisa lepas.

“Sejak revolusi industri pada tahun 1750, dan seterusnya. Tampaknya udara panas seolah-olah tergantung di bumi ini, tidak bisa lepas ke angkasa kembali,” kata Emil Salim dalam acara virtual bertajuk Pentingnya Transisi Hijau untuk Mengatasi Krisis Iklim yang Grid.ID ikuti, Rabu (2/3/2022).

Padahal iklim normal sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi.

Adapun pola normal yang terjadi dalam kehidupan alami adalah musim hujan, musim kemarau, dan seterusnya silih berganti.

“Sehingga iklim itu mengatur pola pertanian, tumbuh tumbuhan. Dari sana akan banyak pola alami,” lanjut Emil Salim.

Akan tetapi, tiba-tiba alam menghadapi perubahan dan dipenuhi berbagai pencemaran zat.

Hal itu menyebabkan kondisi panas di bumi yang semakin fatal.

Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Perlu Kita Ketahui 10 Makanan yang Diprediksi Akan Jadi Langka di Masa Depan Karena Perubahan Iklim

Emil Salim menuturkan bahwa AMDAL atau analisis dampak lingkungan hidup harus dilakukan dengan tepat.

“Karena itu menurut ketentuan harus didahului dengan AMDAL. Apa dampak dari usaha itu, dari penggalian batubara, pembangunan PLTU,” pungkas profesor lulusan Universitas California, Berkeley tersebut.