Find Us On Social Media :

Tega Biarkan Anak Kekasihnya Meregang Nyawa Gegara Kelaparan hingga Jasadnya Dibuang di Kolong Jembatan, Terkuak Alasan Pelaku Ogah Beri Makan, Ngaku Kesal Gegara Hal Ini

By Mahdiyah, Sabtu, 19 Maret 2022 | 05:20 WIB

Ditreskrimum Polda Jateng saat ungkap kasus pelaku pembunuhan bidan dan anaknya di Semarang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan penemuan mayat ibu dan anak di kolong jembatan Tol Semarang Susukan tepatnya di KM 426.

Mayat tersebut ditemukan pada Rabu (16/3/2022) lalu.

Mayat ini ditemukan tak berselang lama setelah warga menemukan sesosok mayat perempuan di lokasi yang tak berjauhan pada Minggu (13/3/2022) lalu.

Diketahui, dua jasad tersebut adalah jasad ibu dan anak.

Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Jumat (18/3/2022), setelah diidentifikasi, diketahui korban adalah Suwita Kusuma Gatra Subardiah (32).

Diketahui ia adalah seorang bidan yang bertugas di Semarang.

Tak berselang lama terungkap bahwa pelaku pembunuhan adalah kekasih korban, yakni Doni (31).

Dikutip Grid.ID dari TribunJateng.com pada Jumat (18/3/2022), pelaku dan korban diketahui adalah pasangan kekasih yang berkenalan pada Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Nekat Cubiti Pipi Anak Majikan Sampai Sumpal Mulut Pakai Tisu, Tampang ART Viral yang Aniaya Bocah Ini Jadi Sorotan Saat Dibentak, Begini Pengakuan Soal Kelakuan Bengisnya

Keduanya bertemu saat kegiatan vaksinasi di Kota Semarang.

Anak Suwita, yakni MF (5) meninggal lebih dulu sebelum ibunya.

Diketahui, MF mengalami penganiayaan selama dititipkan pada Doni. Bahkan, MF kerap disiksa dengan cara dipukul dan di sekap.

Tak hanya itu, diketahui MF juga meninggal karena kelaparan lantaran tak diberi makan oleh pelaku.

Alasan pelaku nekat membiarkan calon anak sambungnya itu meninggal kelaparan lantaran kesal sang anak sangat nakal.

Setelah meninggal dunia, Doni membuang jasad MF ke bawah kolong jembatan.

"Habis itu dibuang di bawah tol dengan tubuh telanjang pada Minggu, 20 Februari 2022," ujar Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro.

Tak berselang lama setelah itu, Doni pun menghabisi nyawa sang kekasih yang sudah ia lamar, Suwita.

Hal itu ia lakukan lantaran panik Suwita menanyakan keberadaan anaknya terus menerus.

Baca Juga: Bak Cinderella di Kehidupan Nyata, Nasib Pemulung Cantik Ini Berubah Drastis hingga Mampu Angkat Derajat Orang Tua

Rahardjo menjelaskan bahwa pembunuhan ini termasuk dalam pembunuhan berencana.

"Iya , ini masuk pembunuhan berencana, semisal ada hubungan dekat antara pelaku dan korban nanti ada hukuman tambahan 1/3 dari ancaman," jelasnya.

(*)