Find Us On Social Media :

Gagal Naik Tahta 'Dilangkahi' Adik Tiri, GPH Paundrakarna Buka-bukaan Soal Hubungannya dengan sang Ayah, Mangkunegara IX

By Annisa Dienfitri, Kamis, 24 Maret 2022 | 17:09 WIB

Paundra di acara Rumpi TransTV, Kamis (24/3/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Putra tertua Mangkunegara IX sekaligus cucu Presiden RI Soekarno, GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, gagal naik tahta.

Melansir dari Tribun Jateng, GPH Paundrakarna gagal jadi penerus tahta kerajaan Mangkunegara Surakarta.

Keraton Surakarta menetapkan adik tiri GPH Paundrakarna, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara X.

Paundra adalah putra sulung dari dua bersaudara pasangan KGPAA Mangkunegara IX dan Sukmawati Soekarnoputri.

Namun, Mangkunegara IX dan Sukmawati Soekarnoputri berpisah pada 1983, saat itu Mangkunegara IX belum dinobatkan menjadi raja.

Sementara itu, GPH Bhre merupakan putra Mangkunegara IX dari istri kedua atau permaisuri GKP Prisca Marina Yogi Supardi.

Gagal naik tahta, pria yang akrab disapa Paundra itu terang-terangan soal hubungannya dengan mendiang sang ayah.

Mengutip Wikipedia, Mangkunegara IX wafat pada tanggal 13 Agustus 2021 di Jakarta.

Baca Juga: Lulusan Kampus Bergengsi di Indonesia, Ini Dia Sosok Bhre Sudjiwo yang Kini Duduki Takhta Sebagai Raja Keraton Mangkunegaran Surakarta di Umur 24 Tahun

Jenazah Mangkunegara IX dimakamkan di kompleks pemakaman kerajaan Kadipaten Mangkunegaran, Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sepanjang hidupnya, Paundra mengaku tak merasakan hangatnya hubungan seorang anak dengan ayah kandung.

Jauh dari kata akrab, Paundra blak-blakan hubungannya dengan sang ayah terjalin kaku.

"Jarang, hubungan kami kaku kayak di kerajaan aja udah," ujar Paundra di tayangan Rumpi TransTV, Kamis (24/3/2022).

Bahkan, lanjutnya, dia harus ikut antri jika ingin berjumpa dengan Mangkunegara IX.

"Saya mau ketemu bapak saya ngantri. Kita kan sungkan, mau biasa juga gak bisa," ujarnya lagi.

Makin dewasa, hubungan dengan sang ayah pun malah semakin jauh.

Kondisi yang demikian membuat Paundra merasa harus selalu mengalah dengan keadaan.

"Terakhir itu orangnya makin bertambah, membuat saya makin bergeser ke belakang. Jadinya saya banyak ngalahnya," tutur Paundra.

Baca Juga: Naik Tahta Jadi Raja Keraton Mangkunegaran Surakarta di Usia 24 Tahun, Inilah Sosok Ganteng Bhre Sudjiwo yang Ternyata Lulusan dari UI dan Punya Prestasi Mentereng

(*)