Find Us On Social Media :

Penderita Leukimia Stop Makan Lengkeng dan Nangka, Pria Ini Buktikan Kanker Darah Bisa Sembuh Dalam Waktu 2 Tahun dengan Cara Berikut

By Annisa Dienfitri, Minggu, 1 Mei 2022 | 04:30 WIB

Ilustrasi

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Sekilas buah lengkeng dan nangka dikenal sebagai makanan yang begitu menyegarkan.

Apalagi, buah lengkeng dan nangka cukup mudah dan banyak ditemukan di pasaran.

Namun, dikutip dari Sajian Sedap, tak sedikit orang menyangka bahwa lengkeng dan nangka bisa memperparah penyakit kanker darah atau leukimia.

Kanker darah atau leukimia merupakan penyakit mematikan yang merenggut nyawa Ani Yudhoyono pada 1 Juni 2019 lalu.

Ternyata, leukimia bisa diperparah dengan konsumsi lengkeng dan nangka lantaran mengandung zat yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker dalam darah.

Daripada makan lengkeng dan nangka, penderita kanker darah disarankan untuk banyak mengonsumsi sayuran hijau.

Manfaat sayuran hijau terhadap penderita leukimia telah dibuktikan oleh David Lingle yang didiagnosa mengidap leukemia limfositik kronis (CLL) pada Oktober 2011.

Setelah melakukan tes sumsum tulang, ia pergi ke ahli onkologi untuk diagnosa.

Baca Juga: Bukan Cuma Buat Diet, Ternyata Oatmeal Punya 4 Manfaat Ajaib untuk Kecantikan Kulitmu, Bisa Atasi Jerawat hingga Komedo Lho!

Ternyata hasilnya mengatakan bahwa paling lama dirinya memiliki waktu 10 tahun untuk hidup.

Namun pada bulan Agustus 2013, tes terakhir menunjukkan bahwa leukemia di tubuhnya telah hilang hanya dalam waktu 2 tahun!

David memulai perjalanannya dengan penyembuhan pada hari yang sama ketika menerima diagnosis CLL.

Dilansir dari laman web Chris Beat Cancer, hal pertama yang dilakukannya adalah berdoa.

Kemudian, ia pulang dan membersihkan dapur pada hari pertama dan mengubahnya jadi dapur vegan.

David jadi seorang vegan dan makan sekitar 70% mentah dan 30% matang, serta berhenti makan semua makanan olahan.

Untuk sarapan (dan makan siang), David makan minyak rami dan keju cottage dengan biji rami bubuk dan blueberry organik, serta minum satu cangkir teh hijau organik.

Selama 2 tahun, ia juga minum enam jus 8 ons sehari yang terdiri dari jus sayuran pada jam pertama dan barley grass atau rumput gandum di jam berikutnya.

Jus yang dibuat David berbahan organik termasuk wortel, bit dan akarnya, seledri, mentimun, peterseli, ketumbar, lemon, dan jahe.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Inilah Penyebab Mulut Memproduksi Air Liur Berlebih saat Puasa Ramadan 2022, Ternyata Bisa Mendadakan Penyakit Ini

Untuk makan siang, David minum smoothie hijau yang terbuat dari daun selada, mentimun, zucchini, apel hijau, biji chia, cairan gula stevia untuk pemanis dan menambahkan beberapa oat dan alpukat untuk berat badan.

Untuk makan malam, biasanya David makan salad besar dengan daun selada, brokoli, bawang putih, bawang, mentimun, kacang mentah, dan zucchini.

Untuk camilan, David biasanya makan kacang brazil mentah, almond, dan kacang macadamia.

Kacang almond perlu direndam semalaman dan kemudian dikeringkan sebelum dimakan.

Selain makanan yang dijaga, David berkata bahwa ia suka melakukan pekerjaan di halaman dan kebun untuk berolahraga.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak anjingnya berjalan selama 30 menit sehari.

(*)