Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus penculikan 12 anak laki-laki di bawah umur masih menyita perhatian publik akhir-akhir ini.
Bukan tanpa sebab, pelaku diketahui merupakan eks napi terorisme.
Dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Sabtu (14/5/2022), pelaku yakni ARA (27) ditangkap polisi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (12/5/2022) sore hari.
Sedangkan, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menjelaskan bahwa 3 di antara 12 korban telah dicabuli oleh pelaku.
Namun, pelaku hanya memilih beberapa anak yang berparas tampan saja.
"Di antara 12 yang diculik tersebut, tidak seluruhnya, hanya 3 orang yang dicabuli," ujarnya.
Namun, baru-baru ini tabiat sosok pelaku penculikan itu dibongkar oleh tetangganya, Ahyarudin yan juga ketua RT tempat ARA tinggal.
Dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com pada Sabtu (14/5/2022), Ahyarudin mengatakan bahwa ARA memang terkenal sebagai anak yang nakal sejak kecil.
Ia mengungkap bahwa ARA tinggal bersama dengan pamannya.
"Dari kecilnya memang sudah nakal kalau bisa dibilang mah. Saya tahu banget kecilnya," ujarnya.
"Kalau orang sini bilang mah enggak bisa dibilangin, kalau main sama temannya pasti ada aja yang dibuat nangis," lanjutnya.
Selain itu, Ahyarudin juga mengungkap bahwa ARA sudah berkali-kali keluar masuk penjara lantaran kasus pencurian.
Tak hanya itu, dirinya juga mengungkap bahwa ARA adalah sosok yang membakar rumah almarhum Ustaz Jefri Al Buchori pada 2014 lalu.
"Jadi dia 2005 itu sudah cabut dari lingkungan sini, udah sering masuk penjara gara-gara kasus nyolong (mencuri) handphone, tabung gas."
"Sama yang dulu viral yang ngebakar rumah Ustaz Uje ya si Rizal ini," ungkapnya.
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Sabtu (14/5/2022), kepada polisi, ARA juga mengaku terlibat dalam kasus bom Sarinah pada 2016 lalu.
Ia mengaku sebagai pihak yang merekrut calon 'pengantin' untuk melakukan bom bunuh diri tersebut.
Kendati begitu, pihak kepolisian masih akan melakukan pemeriksaan mengenai kebenaran keterlibatan pelaku dalam kasus bom Sarinah.
"Namun terhadap keterangan tersebut, kami sedang melakukan cross check dengan data dan fakta-fakta yang kami miliki di database Polri," kata AKBP Iman Imanuddin.
Tak hanya itu, pelaku juga mengaku terlibat dalam kasus kerusuhan usai pengumuman hasil Pemilu 2019 di Jakarta.
"Pada saat kami melakukan berita acara pemeriksaan terhadap tersangka, yang bersangkutan juga mengakui keterlibatannya di dalam kerusuhan pada tahun 2019 di Bawaslu," lanjut Iman.
(*)