Find Us On Social Media :

Viral Anak Buruh Bangunan Berpenghasilan Rp50 Ribu Sehari Jadi Rebutan 7 Universitas Bergengsi di Luar Negeri, Ternyata Punya Kebiasaan ini Sejak Dini

By None, Jumat, 27 Mei 2022 | 19:01 WIB

ilustrasi lulus universitas

Ia bukan anak orang kaya.

Oleh karena itu, prestasi yang ditoreh anak pertamanya itu membuat pasutri itu terharu.

Keduanya tak bisa membendung air matanya saat mengisahkan anaknya diterima di 7 universitas luar negeri yang masuk kategori top university.

Yuni mengaku mendapat informasi jika anak keterima di universitas luar negeri ini dari grup WA orang tua SMA Pradipta Dirgantara, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga: Ngaku Jadi Murid Teladan Peraih Beasiswa, Arda Naff Bongkar Kelakuan Bandelnya saat SMA sampai Berhasil Tipu Guru Sekolah

"Saya langsung terharu. Senang gembira. Alhamdulillah anak saya keterima di luar negeri," ujarnya.

Dia yang hanya memiliki penghasilan bersih Rp 50 ribu per hari bakal memiliki anak yang kuliah di luar negeri.

Apalagi, kuliah tersebut bakal di biayai oleh negera melalui program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Bahkan setelah diterima program beasiswa tersebut, ada 6 universitas lainnya yang meminangnya.

"Jadi daftarnya itu satu. Yang di UBC (University of British Columbia) tapi kemudian 6 universitas lainnya melamarnya jadi mahasiswa," jelasnya.

Namun, anaknya tersebut akhirnya memutuskan mengambil studi Bachelor of Science di University of British Columbia dengan beasiswa penuh Kemendikbudristek.

Mardiyono mengisahkan, sejak kecil anaknya itu memang lebih senang membaca ketimbang bermain dengan anak seumurannya.

Prestasi akademik Ardian kecil di sekolah memang moncer.

Di SD Negeri 2 Nepen maupun SMP Negeri 1 Boyolali, anaknya hampir selalu jadi peringkat pertama di kelasnya, khususnya setelah kelas 4 SD.

Baca Juga: Raih Beasiswa di Luar Negeri dan Lulus dengan Nilai Sempurna, Yuk Simak Tips Sandiaga Uno dalam Belajar!

"Dia tidak suka main. Sukanya baca-baca. Bahkan sampai saat ini kalau ada kesempatan masih baca buku di perpustakaan daerah Boyolali," jelasnya.

Diolah dari artikel di TribunSolo.com yang berjudul Ardian Hafidz, Anak Kuli Bangunan Boyolali yang Jadi Rebutan Kampus Australia, Buku adalah Mainannya

(*)