Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Keberadaan sebuah rumah mewah bak istana di Garut, Jawa Barat, sempat mencuri perhatian tahun 2019 lalu.
Bagaimana tidak, bukannya asri dan bersih, rumah mewah itu tampak seperti istana yang terbengkalai.
Penampakan istana terbengkalai itu dibagikan akun Facebook 'Teteh Purnama Budanya Neng Dinarolshop' pada Kamis (16/5/2019).
Rumah super megah tapi kondisinya sangat tidak terawat membuat si pengunggah foto penasaran soal rumah itu.
Pengunggah foto menyebut bahwa rumah itu berada di Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Ada yang tau nggak cerita tentang rumah ini? Katanya ini di Garut Limbangan, Lewigoong, Cibiuk."
"Coba ceritain dong yang orang Garut pada tau nggak, pengen tau saya ceritanya," tulis akun itu.
Sejak diunggah, alhasil istana terbengkalai itu banyak mencuri perhatian netizen.
Postingan itu banyak dibagikan netizen hingga ratusan kali.
Ratusan komentar dari netizen juga mewarnai cerita bangunan megah tersebut.
Salah seorang netizen mengaku pernah melewati bangunan itu dan mencari informasi seputar rumah megah itu
Banyak yang menyebutkan bahwa bangunan terbengkalai karena pemiliknya terlebih dahulu meninggal dunia saat proses pembangunan masih berlangsung.
Benar saja, pemilik akun Mas Jono di Facebook membenarkan hal tersebut.
Mas Jono mengaku sebagai cucu dari pemilik bangunan tersebut.
Dia menceritakan bahwa rumah megah itu dibangun sang kakek untuk masa tuanya.
Namun takdir berkata lain, sebelum bangunan itu selesai sang kakek lebih dahulu berpulang.
Pembangunan rumah itu terpaksa dihentikan karena dari pihak keluarga tidak sanggup melanjutkan.
Keluarga memutuskan menjual murah rumah itu namun belum ada peminat.
"Jangan buat isu yang gak pasti! Itu rumah kakek saya dan dulu rencana mau buat rumah masa tuanya ternyata takdir bekehendak lain."
"Jadi pembangunan diberhentikan terus anak-anak dari kakek saya termasuk bapak saya gak ada yang mau ngelanjutin bangun rumah tsb."
"Hasil musyawarah anak2 kakek setuju rumah tsb untuk dijual murah karena lanjut pembangunan masih banyak biaya yang harus dikeluarkan." kata Mas Jono.
(*)