Find Us On Social Media :

Sosok Romo Jo, Pastor yang Aktif Buat Konten di Media Sosial! Sering Berikan Petuah Bijak Untuk Umat

By Dianita Anggraeni, Selasa, 7 Juni 2022 | 15:50 WIB

Romo Josep Susanto, atau Romo Jo seorang pastor Katolik yang aktif di media sosial.

Grid.ID - Romo Josep Susanto, seorang pastor Katolik yang aktif di media sosial.

Bahkan dirinya sampai dijuluki Imam Youtuber paling popular di Indonesia, di media-media Agama Katolik karena mempunyai petuah penting untuk semua, khususnya umatnya.

Di era modern seperti ini, ia pun melek akan teknologi, sehingga memanfaatkannya untuk menyebarkan kasih kepada umat.

“Sebagai seorang imam penting bagi saya untuk terus menyebarkan kasih yang tulus."

"Pandemi memang mulai mereda tapi kehidupan umat masih sulit. Sekarang malah banyak yang kena robot trading, banyak yang sedang mengalami pergumulan hebat," hal itu dikatan Romo Jo, panggilan akrabnya, saat berbagi bersama wartawan mengenai “Ibadah dan Dakwah di Internet di Masa Sulit Paska Pandemi Covid-19” melalui platform zoom akhir pekan ini.

Baca Juga: 'Kita Ngomong By Bukti Aja Deh!' Kena Gertak Suami Medina Zein, Denise Chariesta Simpan Kartu AS Lukman Azhari, Ikut Terlibat Menipu?

Di Youtube, Romo Jo memiliki 246 ribu subscriber.

Dengan nama akun ‘Bible Learning with Father Josep Susanto,’ Romo Jo rutin mengunggah bahasan tentang Kitab Suci yang dikontekskan dengan kehidupan umat sehari-hari.

Dalam unggahan terakhirnya di Youtube pada Jumat (3/6), Romo Jo mengunggah bahasan dengan judul Doa Dalam Pergumulan Hebat.

Namun ada yang membuat sedih, dari 567 komentar yang muncul, banyak yang curhat bahwa dirinya memang sedang dalam masalah berat.

Baca Juga: Sukses Jadi Ibu Sambung Putra Deddy Dobuzier, Apa Panggilan Azka untuk Sabrina Chairunnisa?

Akun atas nama Raham Fajar misalnya, menulis komentar, “Romo pada saat ini saya dalam pergumulan yang berat karena suami meninggalkan saya dan anak begitu saja untuk perempuan lain. Dan saya dimusuhi ayah dan adik saya bahkan sudah tidak dianggap bagian dari mereka karena saya tetap mempertahankan pernikahan saya karena prinsip pernikahan gereja Katholik. Dan sampai saat ini saya tetap menunggu suami saya bisa sadar dan kembali kepada saya dan anak saya. Tapi saya percaya Tuhan punya kuasa terhadap hidup saya.”

Romo Jo berkata bahwa pandemi telah membuat berat banyak kehidupan manusia, agama apapun itu.

Baik yang kena Covid, saudara atau orang tua kena bahkan meninggal karena Covid, ekonomi berantakan, rumah tangga berantakan, banyak manusia yang sedang dalam pergumulan hebat.

Baca Juga: Hakim Menangkan Johnny Depp di Persidangan, Amber Heard Sebut Kemunduran Bagi Kaum Perempuan

“Karenanya sebagai imam, saya mengajak umat saya untuk terus kuat dan beterimakasih kepada Tuhan. Kalau anda sakit, terpuruk, sedang dalam pergumulan hebat tetaplah tekun berdoa dan berusaha percayalah Tuhan kita jauh lebih besar dari masalah-masalah kita,” kata Romo Jo.

Untuk menemani umatnya Romo Jo tak hanya rutin mengunggah video di Youtube, yang sejak dimulai pada 2019 lalu kini sudah ada 700 video, namun juga melalui Instagram, Insta Story, bahkan platform Live Streaming GoPlay.

Menurutnya, seorang pemimpin agama memang harus mau belajar media sosial agar bisa dekat, menemani umatnya, dan dengan tulus menemani umatnya melalui semua masalah.

Baca Juga: Bacakan Nota Pembelaan, Adam Deni Singgung Nama Mulan Jameela, Ahmad Dhani hingga Rachel Vennya

“Saya setiap Senin pukul 9 sampai 10 malam Live Streaming Doa Rosario di Insta Story dan GoPlay. Di masa pandemi dulu bisa sampai 4000 orang yang ikut doa."

"Anak-anak muda ikut di GoPlay karena interaktif dan bisa berbagi gift secara langsung untuk saudara-saudara yang membutuhkan,” kata Romo Jo.

Romo Jo, di tengah kesibukan sebagai seorang Imam di Keuskupan Jakarta dan Dosen Kitab Suci di STF Driyarkara serta mendampingi para frater di Seminari Tinggi Yohanes Paulus II, Jakarta, ingin terus berbagi bersama umatnya melalui semua platform online yang memungkinkan.

“Tapi harus diingat kalau Perayaan Ekaristi Mingguan dan Pertobatan, harus di gereja ya, jangan online. Umat musti kembali ke gereja untuk ibadah-ibadah yang memang wajib di gereja, karena in ikan sudah diperbolehkan kembali,” pungkas Romo Jo.

(*)