Find Us On Social Media :

Viral Seorang Nasabah Kena Penipuan Online Via WhatsApp, Uang Rp 1,1 Miliar Raib dalam Sekejab Tanpa Sadar, Padahal Cuma Klik Link

By Nur Andriana, Jumat, 10 Juni 2022 | 12:29 WIB

Ilustrasi penipuan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Nur Andriana Sari

Grid.ID - Kemudahan mengakses internet sekarang ini membuat kejahatan siber dan penipuan online menjadi semakin marak.

Hal inilah yang dialami nasabah bank di Tabing, Koto Tengah, Kota Padang, Sumatra Barat belum lama ini.

Melalui akun Facebook Stella Maria Mom's, diketahui bahwa nasabah tersebut mengaku kehilangan uang di tabungannya sebesar Rp 1,1 miliar.

Kejadian ini berawal saat ia mendapat pesan WhatsApp yang menyatakan adanya perubahan biaya transaksi menjadi Rp 150 ribu.

Kemudian ia ditawari untuk melakukan perubahan agar tidak dibebankan biaya tersebut dari orang yang mengaku sebagai pihak bank.

"Katanya mau tetap atau diubah karena transaksi nggak transaksi tetap dipotong Rp 150 ribu per bulan. Ya nggak transaksi ya nggak usah dipotong," kata pria tersebut dikutip dari akun Facebook Stella Maria Mom's pada Kamis (09/06/2022).

Dari situlah, orang yang menipu tersebut meminta sejumlah data pribadi yang berkaitan dengan rekening bank milik pria itu.

Setelah itu, ia juga diminta mengisi data melalui link yang diberikan via WhatsApp dan mengikuti petunjuk yang ada dalam link tersebut.

Baca Juga: Ditipu Soal Bisnis Kripto Oleh Wanita yang Ngaku Ibu Bhayangkari, Angel Lelga Hadirkan Saksi dan Bawa Banyak Barang Bukti ke Polisi

Sayangnya, tautan tersebut merupakan link pishing yang berisi penipuan.

Pada saat pria tersebut mengisi link yang diberikan sontak uang dalam rekening tabungannya raib dalam sekejab.

Ia hanya bisa menyelamatkan uang sebesar Rp 14 juta, sedangkan sisanya berhasil digondol penipu.

Video yang diunggah akun Facebook itu pun langsung viral dan dibanjiri oleh komentar dari warganet.

"Kenapa UU Perbankan tidak dapat menelusuri aliran dananya sedangkan aliran dana koruptor dapat ditelusuri?," tulis Purba Purbaya.

"Tapi saya heran, kenapa ya yang saldonya banyak yang jadi incaran penipu, apa mereka kerja sama dengan karyawan bank yang mengetahui pasti jumlah saldo korban?? Rata-rata yang kena tipu saya lihat yang bersaldo banyak," tulis Berserah Saja.

"Ini modus lama, phising namanya. Itulah kekurangan Mobile Banking yang ada sekarang, hanya dengan input kode 6 digit sudah bisa transaksi, alangkah lebih baik kalau ditambahkan fitur OTP, akan lebih aman," tulis Agus.

(*)