Find Us On Social Media :

Viral! BRI Tak Lagi Potong Biaya Admin Sebesar Rp 6.500 Tapi Direkap Menjadi Rp 105.000 Per Bulan, Benarkah Demikian?

By Novia, Jumat, 10 Juni 2022 | 18:39 WIB

BRI tegaskan informasi perubahan tarif administrasi ATM jadi RP 105.000 tidak benar.

"Ketika kami menyapa bapak di chat wa kami, saya harap bpk menyapa balik, walaupun dengan 1 huruf saja."

"Dengan begitu kami akan mengirimkan Link/website nya," tulis pengunggah.

Curiga dengan balasan tersebut, pengunggah informasi akhirnya langsung mendatangi BRI setempat.

Tak mau gegabah dalam membalas chat, ia pun langsung mendatangi kantor BRI terdekat dari rumahnya untuk mencari tahu kebenarannya.

"Pihak BRI mengatakan pada saya, syukur bapak tdk membalas 1 huruf kan kpd mereka. Karena kalau bapak balas, uang bpk otomatis masuk ke rek mereka. Karena ini bersifat penipuan," lanjut pengunggah.

Ya, informasi yang didapatkan seorang warganet tersebut ternyata hanya modus tipu-tipu.

Beruntungnya, ia tidak gegabah dalam membalas dan merespons chat tersebut.

Baca Juga: Viral Seorang Nasabah Kena Penipuan Online Via WhatsApp, Uang Rp 1,1 Miliar Raib dalam Sekejab Tanpa Sadar, Padahal Cuma Klik Link

Kemudian dilansir dari TribunBisnis.com, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menegaskan bahwa sistem baru soal biaya transfer tersebut tidak benar.

"Hal ini dipastikan tidak benar," ujar Aestika, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (9/6/2022) siang.

Ia menjelaskan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Antara lain melalui laman www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter @bankbri_id, Facebook @Bank BRI, dan YouTube @Bank BRI.

Lebih lanjut, BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati.

Pihaknya juga mengingatkan agar nasabah tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.

Termasuk tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan, yaitu nomor rekening, nomor kartu, PIN, user dan password internet banking, OTP, dan sebagainya melalui tautan atau website dengan sumber tidak resmi, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(*)