Find Us On Social Media :

Segera Digelar, Borobudur Marathon 2022 Kali Ini Bakal Kembali Gunakan Sistem Ballot, Persiapkan Dirimu!

By Grid, Selasa, 12 Juli 2022 | 19:50 WIB

Ballot Kembali Diterapkan di Borobudur Marathon 2022

Grid.ID – Tahun ini Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng kembali menerapkan sistem ballot (pemilihan peserta melalui sistem acak).

Program ballot diterapkan untuk Bank Jateng Tilik Candi (Kategori Half Marathon) yang bertujuan agar semua calon peserta mendapat kesempatan yang sama untuk ikut berlari.

Bank Jateng Tilik Candi dilaksanakan tanggal 13 November 2022 dan menjadi salah satu program yang dibuka untuk umum selain Friendship Run (kategori 5K di 4 Kota).

Pendaftaran ballot Bank Jateng Tilik Candi dibuka 4 -18 Juli 2022 hanya melalui aplikasi My Borobudur Marathon.

Peserta yang lolos ballot akan diumumkan pada tanggal 24-31 Juli 2022 dan harus membayar sebesar Rp575.000.

Sistem ballot bukan hal baru dalam ajang maraton.

Sejumlah maraton dunia—terutama maraton yang diburu banyak pelari dunia, seperti World Marathon Majors (WMM)—pun memberlakukan sistem tersebut.

Ajang lari yang dipersembahkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Harian Kompas dan Bank Jateng mengangkat tema “Stronger to Victory” yang akan dilaksanakan Sabtu & Minggu, 12 & 13 November 2022 di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Solo Batik Carnival 2022 Kembali Digelar, Intip Kostum Unik Para Peserta yang Mengundang Perhatian, dari Bentuk Naga hingga Stupa Candi Borobudur

Selain program Bank Jateng Tilik Candi dengan kategori Half Marathon, kategori lainnya terdiri dari Kategori Maraton khusus untuk atlit, kategori 10K khusus untuk atlit muda, dan Bank Jateng Friendship Run yang dibuka untuk pelari umum.

Bank Jateng Friendship Run (5K) diselenggarakan di 4 Kota (Semarang, Jakarta, Medan, Makassar).

Melalui dukungan penuh Bank Jateng serta kolaborasi Harian Kompas dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diharapkan Borobudur Marathon dapat semakin maksimal untuk menggerakkansektor pariwisata dan ekonomi masyarakat di Jawa Tengah yang mulai bangkit setelah dua tahun terakhir ini belum bisa diikuti oleh peserta umum secara massive.