Find Us On Social Media :

Pantas Saja Ruben Onsu Ngaku Takut Mati karena Derita Empty Sella Syndrome, Ternyata Penyakit Ini Bisa Menyebabkan Komplikasi Berbahaya!

By Ragillita Desyaningrum, Kamis, 28 Juli 2022 | 17:17 WIB

Ruben Onsu mengaku takut akan kematian setelah divonis menderita penyakit langka empty sella syndrome dan penyempitan sumsum tulang belakang.

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Ruben Onsu membeberkan ketakutannya akan kematian setelah divonis menderita beberapa penyakit.

Seperti yang diketahui, suami dari Sarwendah ini sempat berkali-kali masuk rumah sakit hingga dirawat di ruang ICU.

Usut punya usut, Ruben Onsu ternyata menderita penyempitan sumsum tulang belakang dan penyakit langka empty sella syndrome.

Penyakit inilah yang kemudian mendorong Ruben Onsu untuk berobat hingga ke Singapura baru-baru ini.

Tak hanya itu, karena menderita penyakit tersebut, ayah dari tiga anak ini mengaku takut tidak bisa bangun lagi dari tidurnya.

"Jadi ketika udah kebangun gue nggak mau tidur lagi karena gue punya rasa takut (akan kematian) itu," kata Ruben Onsu, dikutip dari Youtube MOP Channel via Tribunnews.com.

Sempat dikira hanya kecemasan semata, Ruben Onsu membantahnya dan mengaku memang punya rasa takut akan kematian.

"Bukan cemas ya, tapi punya rasa takut sama hal itu (kematian)," pungkas Ruben Onsu.

Lantas, apa yang dimaksud empty sella syndrome?

Baca Juga: 'Gue Selalu Takut', Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome, sang Presenter Kondang Akui Takut Tak Bisa Bangun Lagi saat Tidur

Mengutip Hopkine Medicine via Kompas.com, empty sella syndrome adalah kondisi ketika sella tursika membesar.

Sella tursika sendiri merupakan struktur tulang di mana kelenjar pituari berada dan terletak di dasar otak.

Kondisi ini termasuk langka karena hanya sebagian kecil orang yang cairan tulang belakang bisa bocor ke dalam sella tursika.

Penumpukan cairan tulang belakang ini kemudian menekan kelenjar pituari sehingga sella tursika seakan kosong.

Selain itu, kondisi ini bisa terjadi karena kelenjar pituari berukuran terlalu kecil akibat efek operasi, radiasi, tumor, ataupun cedera kepala serius.

Melansir raredisease.org, kebanyakan orang yang mengalami empty sella syndrome mengalami gejala umum berupa sakit kepala.

Banyak orang dengan empty sella syndrome memiliki gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dengan sendirinya dapat menyebabkan sakit kepala.

Dalam kasus yang langka terjadi, empty sella syndrome dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti peningkatan tekanan dalam tengkorak, kebocoran cairan selebrospinal dari hidung, pembengkakan diskus optikus karena peningkatan tekanan tengkorak, dan kelainan yang mempengaruhi penglihatan seperti hilangnya kejernihan penglihatan.

Baca Juga: 'Saya Takut Banget Sebenarnya', Ruben Onsu Divonis Idap Empty Sella Syndrome, Baim Wong Akui Khawatir, Pastikan Bakal Menjenguk Suami Sarwendah

 

(*)