Find Us On Social Media :

Soimah Ceritakan Perjalanan Kariernya Sebelum Jadi Artis Ibukota, Sempat Laris Manis saat Lakoni Job Ini hingga Sering Pulang Pagi Buta hingga Cabut dari Bangku Kuliah: Jangan Ditiru!

By Novita, Minggu, 31 Juli 2022 | 14:39 WIB

Soimah.

Grid.ID - Sebelum jadi artis ibukota, Soimah Pancawati melalui perjalanan karier yang tak mudah.

Soimah yang kini dikenal sebagai artis serba bisa harus melalui kerja keras sedari kecil.

Perjuangan Soimah dalam merintis kariernya di dunia entertain kini telah membuahkan hasil.

Saat berbincang bersama presenter kondang Helmy Yahya, Soimah menceritakan masa lalunya sebelum menjadi artis terkenal dengan bayaran mahal seperti sekarang.

Melansir dari tayangan YouTube Helmy Yahya Bicara, sang penyanyi multitalenta itu mempunyai properti yang super mewah di Yogyakarta.

Salah satu properti yang dimilikinya yakni pendopo Tulunga.

Pendopo super luas itu kini disewakan sang artis untuk beragam acara termasuk hajatan.

Selain untuk acara hajatan, Soimah mengaku pendopo tersebut juga dapat digunakan oleh para seniman yang memiliki keterbatasan untuk tempat latihan.

Namun sebelum kini menjadi seniman sukses, Soimah rupanya mempunyai perjalanan hidup yang tak mudah.

Baca Juga: Padahal Didapuk Jadi Pesinden Terkaya hingga Miliki Pajangan Rp 300 Juta, Soimah Tak Gengsi Jadi Sopir Mobil Pick Up Sambil Angkut Tanaman, Aksi sang Pesohor Bikin Geger!

"Di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukusti, Kabupaten Pati itu pinggir pantai. SD-SMP saya suka dangdutan, gambus, kalau dulu orkes Melayu itu di sana namanya Gambus dan nari. Belum kenal karawitan.

Kebetulan tanteku tinggal di Yogya, dia pelatih tari di Pak Bagong, mengajak sekolah di Yogya," ungkap Soimah.

Setibanya di Yogyakarta, ia tak jadi melanjutkan sekolah ke jurusan tari.

'Akhirnya bulik memutuskan karawitan saja yang ada hubungannya dengan tari, nanti belajar tarinya di sanggar," imbuhnya.

Soimah lantas menempuh pendidikan SMK hingga kuliah jurusan karawitan dan berlatih tari di sanggar.

Namun, ia mengaku tak menyelesaikan kuliahnya.

Hal ini lantaran Soimah laris manis sebagai sinden wayang kulit waktu itu.

"Tapi nggak selesai, sampai semester 6 mau KKN itu saya cabut dari ISI karena waktu itu laris-larisnya wayang kulit.

Wayang kulit kan sampai pagi, kalau mau lanjut kuliah ya matanya sudah sangat mengantuk," ungkap Soimah.

Baca Juga: Heboh Irfan Hakim Kurban Sapi dengan Bobot Terberat di Indonesia, Arti Nama Wisanggeni Diungkap Suami Soimah, Ternyata Maknanya Gak Sembarangan

Kendati begitu, ibu dua anak itu mengatakan apa yang dilakukannya kala itu tidak untuk ditiru.

Pasalnya, meski belum jadi artis ternama, pekerjaan Soimah kala itu terbilang cukup untuk memenuhi hidup.

"Jadi karena terlalu larisnya ya akhirnya, tapi ini jangan di tiru ya. Karena waktu itu memang butuh uang jadi berat di kerjanya," ujar Soimah.

Istri Herwan Prandoko alias Koko itu mengaku, bermula dari wayang kulit, ia memperoleh banyak ilmu baru yang menjadi modalnya terjun di dunia artis.

"Dari situlah akhirnya aku banyak dikenalkan ke berbagai komunitas. Ada ketoprak, akapela, mataraman, hiphop, campur sari, wayang kulit, banyaklah.

Saya itu maunya kalau penonton teriak apa saya ladeni. Akhirnya tersebutlah sinden gila, sinden petakilan (terlalu aktif)," pungkasnya.

Mengawali kariernya sebagai seniman tradisional, Soimah sempat mendapat bayaran murah ketika ikut pertunjukan wayang semalam suntuk.

Pasalnya, wanita asal Pati, Jawa Tengah itu mengaku mendapat honor hanya Rp 10 ribu.

Hal itu diketahui saat ia berbincang bersama komika Dodit Mulyanto beberapa waktu lalu.

“Tapi aku pernah wayangan semalam suntuk dibayar Rp 10.000. Wayangan semalam suntuk loh, bayangin sampai pagi loh, sampai pagi sebelum subuh, terus naik jadi Rp 15.000, naiknya cuma Rp 5.000,” tutur Soimah, dikutip Grid.ID via Kompas.com, pada Minggu (31/7/2022).

Baca Juga: Demen Pakai Kaos Oblong dan Topi Padahal Jadi Artis Kondang dan Istri Juragan Bus, Soimah Ngaku Pernah Diremehkan Pelayan Toko Tas Branded Gegara Dandan Ala Kadarnya

Tak hanya itu, ia juga mengaku sempat mendapat honor kecil saat tampil di televisi.

Tak hanya tampil di TVRI, Soimah menjadi pembawa acara salah satu stasiun televisi di Yogyakarta.

“TVRI terus habis itu sempat ke Yogyakarta TV, jadi pembawa acara di Yogyakarta TV kurang lebih tiga tahun. Programnya Klinong-Klinong Campursari,

Tapi kalau di Jogja TV jadi pembawa acara di Klinong Klinong campursari kurang lebih tiga tahun kalau enggak salah, bayarannya Rp 50.000 jaman dulu,” pungkasnya.

(*)