Find Us On Social Media :

7 Bulan Banting Tulang Tak Digaji, Kisah Crew Kapal Sky Fortune Dibongkar sang Buah Hati, Rintihan Seorang Anak Minta Orang Tuanya Dipulangkan oleh KBRI Manila Menguras Air Mata!

By Novia, Kamis, 4 Agustus 2022 | 14:29 WIB

Tak kunjung mendapat tanggapan, kasus penelantaran ABK WNI dikisahkan oleh salah satu buah hati korban.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia

Grid.ID - Nasib miris yang menimpa Anak Buah Kapal (ABK) asal WNI atau 5 crew Kapal Sky Fortune terbongkar.

Dilaporkan oleh anak korban, beberapa warga Indonesia terjebak di sebuah kapal milik perusahaan Hong Kong.

Ya, kasus penelantaran terhadap ABK WNI ini viral setelah dikisahkan oleh salah satu buah hati korban.

Dilaporkan akun Twitter bernama @maimeichil ia menyebut, ada 5 ABK WNI di kapal MV Sky Fortune yang terlantar di Filipina.

Tidak hanya itu, para ABK WNI juga dilaporkan belum menerima gaji selama tujuh bulan.

Melalui rintihan salah seorang buah hati korban di Twitter, akhirnya kasus ini terbongkar.

Dikutip Grid.ID pada Kamis (4/8/2022) begini nasib malang ayah  @maimeichil bersama 5 ABK WNI yang harus mencecap nasib pahit.

"Halo perkenalkan saya anak dari salah satu crew kapal 'MV Sky Fortune' yg sedang berada di Tabaco, Filipina," tulis @maimeichil.

Baca Juga: Gadis Ini Berharap sang Ibu yang Telah Lama Meninggal Dunia Bisa Melihat Dirinya dan sang Kekasih, Tak Disangka Ia Auto Terkejut Lihat Foto TK Orang Terkasih

"Sy ingin meminta bantuan agar papa saya bersama 5 crew Indonesia yg tertahan selama 7 bulan di kapal yg sudah tdk layak dan tdk mendapatkan gaji dapat dipulangkan," imbuhnya.

Menurut wanita yang diduga bernama May tersebut, pihak keluarga telah meminta bantuan pada sejumlah pihak.

Hanya saja, nasib malang yang menimpa ayahnya belum juga mendapat tindakan.

Mengingat ayahnya 7 bulan tak mendapat gaji, ia juga meminta bantuan Internasional Transport Workers Federation.

"Crew di kapal serta kami para keluarga telah melapor ke pihak KBRI Manila untuk meminta bantuan kepulangan namun sampai sekarang belum mendapat tindakan."

"Serta kami telah melapor ke ITF (International Transport Workers Federation) untuk membantu mendapatkan gaji," jelasnya.

Selama 7 bulan banting tulang, ayah May dan rekan-rekanya juga disebut terjebak dalam kapal yang tidak layak.

"Papa saya bersama teman-temannya yang lain telah 7 bulan berada di atas kapal tersebut dengan kondisi kapal yang sudah tidak layak, kekurangan air bersih, makan seadanya, dan belum mendapatkan gaji satu bulan pun," runtih May.

Dikatakan May, ayahnya berangkat menjadi ABK WNI pada 5 januari 2022 lalu.

Baca Juga: Viral Siswa SMP Harus Jadi Wali Nikah Kakak Perempuannya untuk Gantikan sang Ayah yang Meninggal Dunia, Netizen Langsung Banjir Air Mata 

Bermula dari kapal yang dinahkodai oleh orang Indonesia itu menabrak terumbu karang, ayahnya dan 5 ABK asal Indonesia pun bak dihukum.

Karena mengalami kebocoran, beberapa muatan beras yang diangkut kapal Sky Fortune akhirnya terendam. 

"Setelah kejadian tersebut pihak perusahaan menyalahkan seluruh crew Indonesia karena kaptennya merupakan org Indonesia," ungkap May.

Tak hanya bersama warga Indonesia, namun para crew kapal Sky Fortune disebutkan berisi beberapa orang dari negara lain.

Diantaranya dari Filipina, Burma dan satu utusan dari perusahaan yg berasal dari China. 

Hanya saja, sejak kapal mengalami insiden, ABK asal Indonesia disebutkan tidak mendapat gaji.

"Di Atas kapal tersebut ada 17 org. Beberapa org dari Filipina, Burma dan satu utusan dari perusahaan yg berasal dari China."

"Semua crew dari negara lain mendapatkan gaji kecuali crew Indonesia," tegasnya.

Meski diakui sudah melakukan zoom meeting bersama pihak KBRI Manila hingga mendapat tanggapan dari ITF, May mengaku nasib ayahnya masih belum jelas.

Baca Juga: Tak Hanya Brigadir J, Inilah Daftar Nama 8 Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Salah Satunya Bharada E yang Disebut-sebut Terlibat Baku Tembak

Lantas, ia pun hanya bisa berdoa agar ayah dan crew Indonesia yang terjebak masih bisa pulang dengan sehat dan selamat.

"Mohon doa dan bantuannya ya, semoga kasus ini dapat segera selesai. Karena kami harus melanjutkan hidup dan pendidikan namun bagaimana caranya jika tidak mendapatkan gaji satu bulan pun."

"Terlebih kondisi crew indonesia yg berada di kapal sangat mengkhawatirkan," pungkasnya.

(*)