Sehingga, penduduk Tanah Air hanya bisa mengonsumsi nasi dan kerupuk.
Penggunaan kerupuk sebagai properti lomba ini memiliki makna agar para pemuda dan generasi muda bisa mengingat masa-masa yang telah dilalui oleh masyarakat Indonesia dahulu.
Selain itu, lomba ini juga mengingatkan pada kita pentingnya bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki saat ini.
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Minggu (14/8/2022), sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman mengungkap sejarah lomba makan kerupuk ini.
"Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, banyak perlombaan-perlombaan yang diadakan saat masa tahun 1950-an," tulisnya.
Ia mengungkap bahwa pada tahun 1945 - 1950 masih banyak peperangan yang ahrus dilakukan oleh masyarakat Indonesia demi mempertahankan kemerdekaan.
Kemudian, pada tahun 1950, masyarakat Indonesia mulai mengadakan lomba sebagai peringatan kemerdekaan.
Fadly juga mengungkap bahwa lomba-lomba ini didukung oleh Presiden RI pertama, Ir Soekarno.
"Bahkan Bung Karno kala itu mendukung kegiatan-kegiatan hiburan rakyat seperti perlombaan-perlombaan ini," jelasnya.
Menurut Fadly, kerupuk juga identik dengan kondisi masyarakat Tanah Air pada masa penjajahan dahulu.
Untuk bertahan hidup, penduduk Indonesia dahulu hanya bisa mengonsumsi nasi dan kerupuk.
"Jadi dengan makan nasi dan kerupuk, tanpa kecap dan garam pun mereka (rakyat jelata di saat perang) sudah bisa bertahan hidup," jelasnya.
Baca Juga: Tema dan Makna HUT RI ke-77 Tahun Ini, Lengkap dengan Link Download Twibbon Resmi
(*)