Find Us On Social Media :

'Semua Sendiri' Sang Anak Ikut Ajang Perlombaan Internasional, Anang Hermansyah Akui Berangkat dengan Biaya Sendiri, Kok Bisa?

By Virgilery Levana Clarence, Senin, 15 Agustus 2022 | 20:11 WIB

Ashanty, Arsy dan Anang Hermansyah di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Virgilery Levana

Grid.ID - Keluarga Anang Hermansyah kini sedang berbangga karena kemenangan putri sulungnya dengan Ashanty Hermansyah, Arsy Hermansyah.

Namun ternyata, Anang menjelaskan keberangkatan Arsy di ajang World Championship of Performings Arts (WCOPA) menggunakan biaya sendiri.

Hal ini sudah terjadi selama lima tahun terakhir selama WCOPA Indonesia diselenggarakan.

"Jadi, kita memang semua biaya sendiri, sampai ke sana, sampai ke lombanya, sampai berangkat semua sendiri, karena memang ini kan sudah 5 tahun, memang katanya WCOPA semua pasti pakai biaya sendiri," jelas Anang Hermansyah di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).

Mengetahui hal ini, Anang berharap bahwa ke depannya pihak pemerintah bisa ikut mendukung keberlangsungan acara WCOPA.

Menurut Anang, sejauh ini hanya anak-anak yang mampu saja yang bisa mengikuti ajang perlombaan internasional ini.

"Semoga dengan adanya diterima hari ini, ke depannya adanya support dari pemerintah karena berarti kan yang bisa ikut hanya orang-orang yang masih bisa mampu untuk berbakat," lanjut Anang.

Anang juga menyayangkan bahwa Indonesia hanya bisa mengirimkan 15 peserta untuk ikut dalam ajang internasional.

Padahal menurut Anang, Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang bisa membantu untuk membuka mata dunia mengenai negara Indonesia.

"Kemarin Filipina itu berangkatnya hampir 200 orang dari satu negara loh, Indonesia 15, mungkin kita bisa sangat bangga untuk bisa memberangkatkan lebih dari ini, mungkin puluhan atau di atas itu," ujarnya.

"Tari-tarian daerah kita kan lumayan banyak dan kata mas Sandiaga tadi dari segi budaya Indonesia adalah negara super power budaya."