Find Us On Social Media :

Pemilu 2024, Ini Dia Hasil Survei Terhadap Kaum Milenial dan Generasi Z

By None, Minggu, 28 Agustus 2022 | 08:05 WIB

Ilustrasi pemilu

Grid.ID - Pemilihan Umum alias Pemilu akan digelar tahun 2024.

Gairah untuk memilih sudah mulai dirasakan dari sekarang.

Berbagai sosialiasi terlihat sudah mulai dilakukan berbagai pihak.

Hasil survei tim Riset dan Analitik Kompas Gramedia Media bersama dengan Litbang Kompas menunjukkan tingginya antusiasme kaum milenial (lahir tahun 1981-1996) dan generasi Z (lahir tahun 1997-2012) untuk mengikuti Pemilu 2024.

Sebanyak 86,7 persen menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam pemilu. Sementara 10,7 persen masih menimbang dan 2,6 persen lainnya menolak mengikuti ajang elektoral tersebut.

Survei menggunakan telepon dilakukan terhadap 3.224 responden berusia 17-40 tahun yang tersebar di 80 daerah pemilihan (dapil) pada 5 Januari-9 Februari 2022.

Sampel diambil dengan metode pencuplikan acak. Dengan metode ini, tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, sedangkan margin of error lebih kurang 1,79 persen.

Manajer Riset dan Analitik Kompas Gramedia (KG) Media Bagas Adi P mengatakan, antusiasme kaum milenial dan generasi Z untuk mengikuti pemilu muncul di semua dapil.

Dari 80 dapil yang dikelompokkan dalam enam wilayah, keinginan responden untuk mengikuti pemilu di atas 85 persen. Misalnya, di Bali Nusa 92 persen, Jawa 85 persen, Kalimantan 90 persen, Maluku Papua 90 persen, Sulawesi 91 persen, dan Sumatera 86 persen.

Baca Juga: Menggandeng Generasi Milenial Berpartisipasi Dalam Pemilu, Ini yang Harus Dilakukan

”(Antusiasme mengikuti pemilu) hampir sama di semua wilayah,” kata Bagas dalam jumpa pers secara daring, Jumat (8/4/2022).

Survei juga merekam sosok pemimpin yang diinginkan kaum milenial dan generasi Z. Di level nasional, mereka menginginkan presiden dengan tiga karakter utama, yakni tegas (24,7 persen), memahami kondisi negara (22,3 persen), dan merakyat (19,1 persen).

Selain itu juga aksi nyata (11,1 persen), adil (10,6 persen), jujur (7,2 persen), bijaksana (7,2 persen), bijaksana (7,2 persen), dan bertanggung jawab (6,8 persen).

Tak seperti kesamaan kecenderungan untuk mengikuti Pemilu 2024, survei tentang karakter presiden ideal ini mendapat tanggapan berbeda-beda di setiap wilayah. Contohnya di Jawa, mayoritas responden menginginkan pemimpin yang tegas (28 persen).

Sementara di Kalimantan sebanyak 24 persen, Maluku Papua (29 persen), dan Sulawesi (24 persen), responden mengharapkan muncul presiden yang merakyat atau dekat dengan rakyat, bersedia berbaur, dan terjun langsung ke masyarakat.

Adapun mayoritas responden di Sumatera (24 persen) menginginkan presiden yang memahami masalah negara.

Angka golput tentu saja diharapkan bisa dikurangi dalam pemilu mendatang. 

“Alasan kunci pertama kita datang ke TPS adalah bentuk partisipasi politik. Orang yang tidak memilih di tahun pemilu sebelumnya meningkat, prediksi tahun ini pun demikian. Makanya kita nggak boleh begitu lagi,” kata Arya Fernandes, Peneliti Departemen Politik & Perubahan Sosial dari CSIS kepada hai Online beberapa waktu lalu

"Memilih adalah bentuk legitimasi kita terhadap pemerintah terpilih, kalo yang milihnya banyak, itu bikin pemerintah percaya diri menjalankan pemerintahannya, karena mereka tahu yang peduli terhadpa kemajuan ini banyak,” jelasnya merujuk bahwa tanggung jawab pemerintah menjadi lebih besar jika perhatian/partisipasi pemilu bangsa ini besar."

Baca Juga: Meski Fokus Produksi Film, Girry Pratama Tetap Akan Nyaleg di Pemilu 2024

Sebagian besar responden juga menilai baik Presiden Joko Widodo. ”Meski begitu, terdapat beberapa hal yang menjadi keluhan, yakni kurang tegas (6 persen) dan kinerja yang kurang baik (3 persen),” katanya.

”Sementara di daerah, karakter utama kepala daerah yang diinginkan itu adalah merakyat (26 persen), jujur (24 persen), dan tegas (17 persen), agak berbeda dengan figur presiden ideal,” ujar Bagas.Dari hasil survei terlihat pula sejumlah pemengaruh (influencer) yang diikuti kaum milenial dan generasi Z. Selain selebritas, seperti Karin Novilda atau Awkarin dan Raffi Ahmad, sejumlah tokoh politik juga muncul sebagai pemengaruh generasi muda di tingkat nasional. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Chief Marketing Officer (CMO) KG Media Dian Gemiano mengatakan, hasil survei ini merupakan temuan awal yang masih akan terus didalami. Menurut rencana, survei secara lengkap akan dipublikasikan pada Oktober mendatang. Riset memerlukan waktu panjang karena bertujuan mengetahui keinginan anak muda, tidak hanya yang tinggal di perkotaan, tetapi juga di perdesaan yang selama ini kerap luput dari berbagai survei dan penelitian.

Baca Juga: Pernah Jadi Wakil Walikota Palu, Pasha Ungu Kembali Calonkan Diri Pada 2024 Nanti