Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sultan Agung Km 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi menyisakan duka mendalam.
Pasalnya, kecelakaan maut itu terjadi di depan Sekolah Dasar.
Bahkan, kejadian nahas itu bertepatan dengan jam pulang sekolah anak SD.
Sehingga, banyak siswa SD yang turut menjadi korban.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Kamis (1/9/2022), kecelakaan tragis itu terjadi pada Rabu (31/8/2022) siang hari.
Kejadian mengerikan itu terjadi lantaran sebuah truk kontainer tiba-tiba menabrak halte bus.
Tak hanya itu, tiang provider telekomunikasi di sebelah halte itu pun juga ambruk.
Akibatnya, 10 orang korban pun meninggal dunia.
Sedangkan, 20 lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Dari 10 orang korban yang meninggal dunia, 7 di antaranya adalah siswa SD.
Salah satunya siswa SD yang juga meninggal dunia yakni Abdul Muiz.
Dikutip Grid.ID dari TribunBekasi.com pada Kamis (1/9/2022), kakek Abdul Muiz yakni Opah Edi mengungkap bahwa dirinya sempat mengantarkan sang cucu untuk berangkat sekolah di pagi harinya.
"Iya saya antar cucu saya pagi tadi, sama adiknya si Dul juga. Si Dul kelas 5 SD, kalau adiknya kelas 1 SD, adiknya sudah pulang tadi pukul 09.30 WIB. Kalau dia (Abdul) pukul 12.00 WIB baru balik," ujarnya.
Edi yang saat itu tengah berjualan, mendadak mendapatkan kabar bahwa sang cucu mengalami kecelakaan.
Bahkan, saat sampai di tempat kejadian, ia tak dapat menemukan cucunya.
"Ini kan saya lagi dagang nasi sama istri saya, belum lama juga abis jemput pulang adiknya kan. Pas itu langsung dikabarin sama tetangga, cucu saya kecelakaan, ya sudah saya dan anak saya (ibunya Abdul) langsung ke sekolahnya," ungkapnya.
Setelah dicari, ternyata Abdul Muiz terjepit truk sehingga tidak terlihat.
Opah Edi pun tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan kondisi sang cucu.
"Saya cari kok tidak ada, ternyata cucu saya terjepit mobil yang menabrak itu, pas mobil dimundurin baru kelihatan cucu saya sama korban yang lain," jelasnya.
Edi mengungkap jika saat itu kondisi jenazah cucunya sudah membiru.
"Saya melihat cucu saya seperti tidur saja, saya tahu itu cucu saya sudah tak bernyawa, sudah pada biru, terus tidak gerak lagi."
"Ibunya Abdul teriak nama Abdul terus maksudnya minta ditolongin," kata dia.
"Saya bilang tidak bisa, karena kan terjepit, terus pas dibantu pihak lain baru bisa keangkat," jelasnya.
Edi pun mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini.
"Semua saya dekat, makanya saya kehilangan sekali cucu saya ini," kata dia.
(*)