Find Us On Social Media :

'Malapetaka Ini karena Ibu Putri', Sosok Ini Sebut Alat Pendeteksi Kebohongan Gak Bakal Mempan untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi: Sudah Terbiasa Bohong

By None, Kamis, 8 September 2022 | 16:00 WIB

Putri Candrawathi, Ferdy Sambo

Grid.ID - Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi masih jadi sorotan.

Paling terbaru, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diketahui telah menjalani tes dengan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector.

Bersama Susi sang ART, Putri Candrawathi menjalani uji kebohongan itu pada Selasa (6/9/2022).

Uji kebohongan yang dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik Polri di Sentul, Bogor dimulai pukul 10.00 WIB dan selesai pukul 17.00 WIB.

Dalam uji kebohongan itu, Putri Candrawathi ditanya sejumlah pertanyaan.

Pertanyaan yang diajukan berhubungan dengan ucapan Putri Candrawathi yang membuat Ferdy Sambo marah sehingga merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Hal itu disampaikan oleh Penasihat Ahli Kapolru Irjen (Purn) Aryanto Sutadi dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Selasa (6/9/2022).

“Malapetaka ini kan karena keterangan Ibu Putri ke suaminya.

Dia mengadu tengah dilecehkan sampai diperkosa atau diapakan, itu kan berubah-ubah.

Jadi yang ingin diketahui adalah apa yang disampaikan Ibu Putri kepada suaminya sehingga suaminya kalap tak terkendali,” ujarnya.

Diduga jadi pemicu Ferdy Sambo membunuh Brigadir J, ucapan itu lah yang dicari.

Baca Juga: Bikin Dongkol, Ini Dia Kelakuan Ferdy Sambo yang Bikin Bharada E Kepancing Emosi Saat Rekonstruksi Habisi Brigadir J: Sambo Ikut yang Terakhir Nembak!

“Karena itu (Keterangan Putri Candrawathi ke Ferdy Sambo) merupakan unsur yang penting sekali untuk mengetahui niat dari Bapak Ferdy.

Jadi yang dibutuhkan keterangan dari Ibu Putri kira-kira apa sih sebetulnya yang terjadi itu," imbuhnya.

Walaupun diakui Aryanto bahwa lie detector kurang efektif digunakan, terlebih pada orang yang terbiasa berbohong.

Memberi contoh, Aryanto pun memberi contoh kegagalan lie detector dalam kasus pembunuhan Mirna oleh Jessica Kumalawongso atau yang populer dengan Kopi Sianida.

"Itu contoh kalau lie detector itu tidak berguna untuk yang sudah terbiasa bohong," beber Aryanto.

"Karena dia tenang, mau digebukin juga tenang-tenang aja," imbuhnya.

Kendati demikian, Polri tetap melakukannya demi mendapatkan bukti yang akurat.

“Itu langkah untuk keseriusan ya daripada Polri untuk mengusut perkara ini dengan serius dan secara Scientific Crime Investigation, ini langkah yang bisa ditempuh saat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, tiga tersangka lain, yakni Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf telah menjalani uji kebohongan menggunaan lie detector pada Senin (5/9/2022).

Hasilnya, ketiga tersangka jujur menjawab pertanyaan yang diajukan.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'No Deception Indicated' alias jujur," ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, Selasa (6/9/2022), seperti dikutip via Bangkapos.com.

Baca Juga: 'Kok Masih Bisa Ketemu di Kamarnya', Wakil Ketua LPSK Ragukan Kesaksian Putri Candrawati yang Ngaku Dilecehkan Brigadir J: Korban Harusnya Stres Trauma Depresi

Sementara untuk Ferdy Sambo, uji kebohongan menggunakan lie detector baru dilaksanakan hari ini, Rabu (7/9/2022).

Sekadar informasi, lie detector sendiri merupakan alat pendeteksi kebohongan pada manusia.

Alat ini bekerja menggunakan mesin polygraph.

Mesin polygraph adalah perangkat yang mengumpulkan dan menganalisis respons fisiologis manusia melalui sensor yang secara fisik terhubung ke individu yang diperiksa oleh sistem.

(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul, Bagaimana Hasil Uji Kebohongan Putri Candrawathi? Sosok Ahli Sebut Lie Detector Tak Efektif pada Pembohong