Find Us On Social Media :

Punya Nyali Besar Kupas Tuntas Kasus Sensitif, Najwa Shihab Ungkap Kebiasaan sang Ibu Tiap Kali Menontonnya di Televisi: Mama Sampai Sekarang Begitu!

By Citra Widani, Sabtu, 17 September 2022 | 14:30 WIB

Najwa Shihab ungkap yang dilakukan sang ibu saat dirinya sedang membahas kasus sensitif.

Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Siapa sih yang tak kenal Najwa Shihab?

Sebagai seorang jurnalis yang memiliki nyali besar dalam mengupas tuntas kasus sensitif, wajar jika apa yang dilakukannya kerap menimbulkan kontroversi. 

Belum lagi jika Najwa Shihab menginterogasi para petinggi negara, hal ini kadang kala membuat beberapa pihak termasuk orang terdekatnya merasa khawatir, termasuk sang ibu. 

Ya, Najwa baru-baru ini mengungkapkan kebiasaan sang ibu tiap kali dirinya nongol di televisi. 

Tak cuma menonton, ibu Najwa biasanya juga akan membaca kalimat shalawat untuk meminta perlindungan bagi sang anak.

"Biasanya mama sih, mama tuh sampai sekarang setiap kali nonton aku katanya sambil shalawatan.""

"Katanya sambil nonton aku pasti baca-baca (shalawat)," ujar Najwa SHihab tertawa, dikutip dari YouTube Ngobrol ASIX, dikutip Sabtu (17/9/2022). 

Berbeda dengan sang ayah, Najwa mengatakan bahwa Quraish Shihab biasanya akan lebih santai menanggapi hal tersebut karena sudah jauh lebih paham akan konsekuensi dari profesinya. 

"Tapi kalau Abi ya dulu sempat awal-awal, tapi sekarang karena sudah enggak."

"Karena pasrah anaknya memang kayak gitu, atau sekarang jadi lebih tahu aja sih," tutur Najwa Shihab. 

Baca Juga: Dikenal Sebagai Jurnalis Kritis yang Bikin Politikus Nangis, Najwa Shihab Justru Sebut Profesinya Berawal dari Kecelakaan, Begini Kisahnya

Lebih lanjut, Najwa mengatakan bahwa hujatan hingga ancaman yang didapatkannya saat bekerja merupakan bagian dari konsekuensi profesi jurnalis. 

Ia merasa jika hal-hal tersebut wajar saja terjadi karena Najwa selalu berusaha untuk menyajikan laporan yang mendalam. 

"Ya memang kalau mau berpengaruh ya liputannya gak boleh setengah-setengah, investigasinya gak boleh pilih-pilih, harus tuntas, isu yang diangkat harus yang penting."

"Isu yang penting itu terkadang memang sengaja ditutup-tutupi biar orang gak tahu," imbuhnya. 

22 tahun berkarier sebagai jurnalis, Najwa mengaku pernah mendapatkan beberapa ancaman. 

Akan tetapi, ia merasa jika hal tersebut wajar terjadi mengingat pekerjaannya memiliki resiko yang cukup besar. 

"Ada beberapa, tapi aku merasa itu sesuatu yang wajar gitu, karena memang aku mengangkat isu-isu publik dan pasti gak akan satu arah karena kalau publik kan pasti ada pro, ada kontra."

"Jadi aku merasa itu bagian dari pekerjaan, baian dari profesi, bagian dari pilihan hidup untuk mengangkat sesuatu yang mungkin saja membuat sebagian orang gak nyaman."

"Terutama topik-topik yang aku angkat itu kan hukum, politik, isu-isu current gitu ya, yang kemudian juga terkadang membuat orang-orang yang punya kuasa terganggu kekuasaannya."

"Kemudian ada orang yang merasa kepentingannya akan tercederai karena ini diangkat atau sebagainya," paparnya. 

Namun begitu, Najwa tidak menjadikannya sebagai kendala dalam meliput isu-isu yang perlu dibahas. 

"Tapi sekali lagi aku merasa itu bagian dari pilihan, memang progesi ini menuntut aku untuk melakukan itu dan kemudian ada pro kontra ya itu ya konsekuensi dan pilihan yang sudah aku tentukan sejak dulu," tegasnya.

 (*)