Find Us On Social Media :

Pengolahan Sampah di Kebun Raya Bogor Menjadi Kompos, Bisa Hasilkan 4 Ton Pupuk Per Hari

By Grid, Sabtu, 1 Oktober 2022 | 15:20 WIB

Pengolahan Sampah di Kebun Raya Bogor Menjadi Kompos

Grid.IDKebun Raya Bogor, sebagai kebun botani tertua di Asia Tenggara, memiliki 5 fungsi yang dijalankan secara beriringan yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan.

Sebagai tempat konservasi tumbuhan ex situ, saat ini Kebun Raya bogor memiliki koleksi lebih dari 12.000 spesimen yang terus dipelihara dengan baik.

Salah satu cara pemeliharaan koleksi tumbuhannya adalah dengan menggunakan kompos hasil pengolahan dari sampah organik di Kebun Raya Bogor.

Kompos yang diproduksi oleh Kebun Raya Bogor merupakan hasil olahan dari dedaunan, akar, dan ranting-ranting yang bertebaran di kebun.

Seluruh sampah, baik organik maupun anorganik diangkut semua ke area kompos.

Lalu dilakukan proses pemilahan.

Khusus ranting, akar, dedaunan hasil pemangkasan rumput, penyapuan, dan kebersihan diangkut ke area pengomposan untuk dibuat pupuk kompos guna memenuhi kebutuhan di kebun.

Sampah organik ini difermentasi secara alami sehingga menghasilkan kompos bernilai tinggi.

Baca Juga: Kebun Raya Purwodadi di Antrium Tunjungan Plaza Surabaya

Dari 87 hektar luas Kebun Raya Bogor, berpotensi menghasilkan pupuk organik sekitar 4 ton/hari dan hasilnya dimanfaatkan kembali untuk penyuburan dan kelestarian Kebun Raya Bogor sendiri.

Menurut Junaedi, Assistant Manager Konservasi bahwa, “pupuk kompos Kebun Raya Bogor merupakan kompos organik yang diolah dari sampah organik dan diproses secara biologis dengan menggunakan mikroba perombak dengan ditambahkan mikroba pengaya (Azotobacter) yang berpotensi mengikat Nitrogen dari udara."

"Pemanfaatan sampah organik ini tak hanya membantu membersihkan sampah, tetapi juga berguna untuk menjaga kesuburan tanah di Kebun Raya Bogor sehingga koleksi tumbuhan di Kebun Raya Bogor mampu tumbuh optimal”.

Lokasi pengolahan kompos Kebun Raya Bogor ini berada di samping Gedung Herbarium Kebun Raya Bogor. Proses pembuatan kompos menggunakan beberapa jenis mesin, seperti mesin penyortiran, penggilingan, pengayak, dan mesin penghalus.

Proses terpenting dalam pengomposan adalah tahap fermentasi, yaitu dengan menutup sampah yang sudah dicacah menggunakan plastik hitam selama tiga hari.

Setelah lewat tiga hari, dilanjutkan proses pembalikan bersamaan dengan penambahan pupuk kandang sebagai penambah nutrisi kompos.

Pupuk yang telah "matang " disaring hingga didapatkan kompos yang halus.

Baca Juga: Dalam Rangka World Clean Up Day, Kebun Raya Bogor Ajak Masyarakat Bersih-bersih Sungai Ciliwung

Langkah terakhir yaitu pengemasan kompos jadi yang nantinya akan dijual di Olive Store Kebun Raya Bogor.

Saat ini, kemasan yang tersedia adalah 1 kilogram dan 25 kilogram.

Kualitas kompos Kebun Raya Bogor dibagi dalam 2 kelas yaitu kualitas 1 memiliki tekstur kompos yang halus sedangkan kualitas 2 memiliki tekstur yang lebih kasar.

Saat ini pembelian kompos Kebun Raya Bogor, dapat langsung di beli di Olive Store Kebun Raya Bogor baik secara offline maupun online, namun belum dijual di pasaran umum karena masih belum mencukupi kebutuhan kebunnya sendiri.

Selain disuguhkan kesejukan dan keindahan, proses pembuatan kompos ini juga menjadi kegiatan yang melengkapi wisata edukasi di Kebun Raya bogor.

Bagi pengunjung, masyarakat, atau siswa sekolah yang ingin mengetahui cara pengolahan sampah menjadi kompos di Kebun Raya Bogor dapat berkunjung langsung ke Kebun Raya Bogor atau menghubungi bagian Visitor Center terlebih dahulu untuk pemesanan agenda edukasi di Kompos.

Karena selain untuk memenuhi kebutuhan di kebun, kompos yang ada di Kebun Raya Bogor juga sebagai sarana edukasi terkait limbah dan cara pengolahannya.

(*)