Find Us On Social Media :

Mata Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Merah, Orang Tua Sebut sang Putri Masih Belum Bisa Menulis, Dokter Singgung Soal Saraf

By Mahdiyah, Rabu, 12 Oktober 2022 | 12:21 WIB

Foto Naswa korban tragedi Kanjuruhan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Kevia Naswa Ainur Rohma (18) mungkin tak pernah mengira jika kedatangannya ke Stadion Kanjuruhan untuk menyemangati timnya berlaga justru berujung tragis.

Ya, Naswa menjadi salah satu korban selamat tragedi Kanjuruhan.

Hingga saat ini, mata Naswa masih tampak merah seperti darah.

Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Rabu (12/10/2022), Naswa mengatakan bahwa dirinya melihat secara langsung saat polisi melemparkan gas air mata.

Seketika, napasnya terasa sangat sesak.

Tak hanya itu, ia pun merasakan pusing dan matanya sangat perih.

"Awal-awal terasa pusing, mata perih sampai susah untuk melihat dan sesak napas," ujarnya.

Dirinya pun sempat berdesakan di pintu keluar.

Bahkan, kakinya sampai terluka terkena besi di tribun.

Beruntung, Naswa diselamatkan oleh seseorang.

Baca Juga: Kisah Pilu Naswa, Gadis Asal Malang yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Mata Masih Merah Akibat Gas Air Mata

Kendati begitu, hingga kini kondisi matanya masih belum membaik.

Tak hanya itu, kaki dan tangannya pun masih belum bisa bergerak seperti biasa.

"Sekarang sudah agak enakan, mata juga (untuk melihat sudah normal) tapi merah, tinggal kaki sama tangan ini yang masih bermasalah," jelasnya.

Sedangkan orang tua Naswa, yakni Catur Susilo dan Triwah Kus Jufaida mengatakan bahwa mereka sudah membawa sang putri ke rumah sakit.

Hingga kini, Naswa pun belum bisa menulis lantaran matanya masih merah.

Menurut penjelasan dokter, mata Naswa mengalami saraf kaget.

"Hasilnya normal, tapi kata dokter ada seperti saraf kaget. Dibuat untuk menulis masih belum bisa," jelas dia.

Catur pun berharap agar kondisi Naswa itu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Kemudian harapannya dapat dibantu pemerintah untuk penanganan Naswa," kata Catur.

"Karena saya ini KTP masih di Wagir, Kabupaten Malang. Di sini masih ngontrak, sudah laporan ke Kelurahan Arjowinangun (Kota Malang) juga," lanjut dia.

Seperti yang diketahui, tragedi Kanjuruhan menewaskan banyak supporter Arema, yakni Aremania.

Baca Juga: Polri Temukan Gas Air Mata Kadaluwarsa dalam Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Ini Dampaknya

Dikutip Grid.ID dari TribunTernate.com pada Rabu (12/10/2022), Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkap bahwa terdapat beberapa gas air mata yang sudah kedaluwarsa dalam tragedi tersebut.

Kendati begitu, ia menyebut bahwa gas air mata yang kedaluwarsa itu tidak mematikan.

"Di dalam gas air mata memang ada kedaluwarsa atau expired-nya. Rekan-rekan harus beda membedakan, ini kimia beda dengan makanan," ujarnya.

"Kalau makanan ketika kedaluwarsa makanan itu ada jamur, ada bakteri yang bisa mengganggu kesehatan," jelasnya.

"Kebalikannya dengan zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia expired justru kadar kimianya berkurang."

"Sama dengan efektifitas gas air mata ini, ketika ditembakkan, dia tidak bisa lebih efektif lagi," sambungnya.

(*)